PERBEDAAN ANTARA SEL
PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
Pengertian sel prokariotik
dan eukariotik
Sel merupakan unit struktural fungsional terkecil di
dalam tubuh makhluk hidup. Seldi bagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan
eukariotik. Sel prokariotik yaitu sel
dimana belum memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik yaitu sel yang
sudah memiliki membran inti.
Stuktur Umum Sel
Bakteri merupakan organisme yang paling sederhana.
Mereka pada umumnya berbentuk bola atau batang, dan berukuran beberapa
mikrometer. Bakteri dari luar ke dalam berturut-turut terdiri dari flagell, dinding
sel, selaput plasma, sitoplasma yang di
dalamnya terdapat nukleoid dan ribosom, dan mesosoma.
Dinding sel bakteri mengandung senyawa mukopeptida yang
digunakan untuk mengelompokkan bakteri. Kadar mukopeptida bakteri gram negatif
lebih tinggi dibandingkan bakteri gram positif.
Dalam sitoplasma mengandung mesesom dan nukleoid yaitu
berfungsi sebagai:
a.
Mesesoma
yaitu berperan sebagai alat pengatur pembelahan lipatan selaput plasma
bersama-sama dengan ribosom berperan sebagai
sintesis protein.
b.
Nukleoid
yaitu kumpulan bahan informasi genetik yang terdapat pada bakteria. Pada saat
bakteria membelah, bahan informasi genetik dibagi ke sel anakan tanpa mengalami perubahan menjadi kromosom.
Flagella merupakan alat gerak yang sederhana yang
berasal dari granula basal yang terdapat disitoplasma. Ditengahnya terdapat
filamen yang terdiri dari senyawa
protein.
- Eukariotik (Tumbuhan dan Hewan)
Sel eukarioti ini sudah memiliki nukleus. Didalam
nukleus inilah terkandung sebagian besar DNA. Sel eukariotik ini mencangkup sel
hewan dan sel tumbuhan, ukuran sel eukariotik lebih besar daripada sel
prokariotik.
Struktur sel eukarioti yaitu sebagai berikut:
a.
Sel Tumbuhan
1.
Dinding
sel
2.
Protoplasma
mencangkup
-
Sitoplasma
-
Selaput
plasma
-
Nukleoplasma
Antara sitoplasma dan nukleoplasma terdapat suatu
pembatas yang merupakan turunan dari selaput plasma, Sitoplasma terdiri dari
matrik sitoplasmik atau sitosol yang merupakan cairan bening, dan ruang-ruangan
(kompartemen) y ang dikelilingi selaput. Ruangan beserta selkaputnya disebut
organela.
b.
Sel Hewan
1.
Tidak
memiliki sinding sel
2.
Tidak
memiliki plastida (Kloroplas)
Perbandingan antara struktur eukariota dan prokariota
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Bentuk
|
Prokariotik
|
Eukariotik
|
Organisme
|
Bakteri dan cianobakteria
|
Fungi tumbuhan
dan hewan
|
Ukuran Sel
|
Dengan matrik
linear 1 sampai 10 mikrometer
|
Dengan matrik
linear 10 sampai 10o mikrometer
|
Metabolisme
|
Anaerobik dan
Aerobik
|
Aerobik
|
Organela
|
Tidak Ada
|
Berbagai jenis:
nukleus mitokondria, kloroplas, RE, dll.
|
DNA
|
Letak : di
Sitoplasma
Bentuk :
Sirkular
|
Letak : di
Nukleoplasma
Bentuk : Berupa
benang halus sangaT panjang.
|
RNA dan Protein
|
RNA dan protein
disintesis diruang y ang sama
|
RNA disintesis
di nukleus, protein disintesis di sitoplasma
|
Sitoplasma
|
Tanpa
sitoskelet: tidak ada gerakan sitoplasmik, proses endositosis maupun
eksositosis
|
Memiliki sitoskelet: terjadi gerakan
sitoplasmik, proses endositosis maupun eksositosis
|
Pembelahan sel
|
Kromatin ditarik
dengan cara melekat pada selaput plasma
|
Kromosom dipisah
oleh apparatus mitosis yang terdiri dari filamen sitoskeletik.
|
Organisasi selular
|
Sebagian uni sel
|
Sebagian besar
multiselular, dengan deperansiasi menjadi beberapa jenis sel
|
Gambar Sel Prokariotik dan
Eukariotik
MITOKONDRIA
Pengertian Mitokondria
Mitokondria
merupakan organel tempat terjadinya pemecahan molekul makanan sehingga
menghasilkan energi dan juga sebagai tempat respirasi sel.
Bentuk Mitokondria
Mitokondria
berbentuk jorong, dengan diameter antara 0.5-1.0 dan panjang 7. Biasanya makin jumlah mitokondria di dalam suatu sel, maka
makin besar ukuran organel sel tersebut. Bentuk mitokondria beraneka ragam, ada
yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket dan ada pula yang
tidak beraturan. Namun secara umum dpat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk
butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya bentuknya mudah
berubah. Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan
mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti pembelahan bakteri). Penyebaran
dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak sama dari hanya satu hingga
beberapa ribu. Pada sel sperma, mitokondria tampak berderet-deret pada bagian
ekor yang digunakan untuk bergerak.
Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel
yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan
berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬
menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga
puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi,
sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses
pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi
enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian
dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron
dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH
dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q –
sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan
FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT).
Secara Umum Fungsi mitokondria yaitu Sebagai berikut:
- Mitokondria berfungsi sebagai penghasil (ATP) karena berfungsi untuk respirasi.
- Metabolisme karbohidrat dan lemak
- Sintesis ATP
- Sintesis POFIRIN
- Pembangkit tenaga bagi sel (The Power House).
Struktur dan Fungsi
- Mitokondria merupakan organel berupa kantung yang dilapisioleh 2 buah membran, yaitu membran luar dan membran dalam, sehingga mitokondria memiliki dua komartemen yaitu ruang antar membran dan matrik mitokondria yang diselimuti langsung oleh membran dalam.
- Membran luar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan enzim untuk proses perantara. Membran ini mengandung 3 kali lebih banyak fosfolipidanya dari pada selaput edalam danb mengandung sebagian besar kolesterol selaput. Ukuran selaput luar yaitu 6 . Membran luar bersifat permiabel terhadap molekulmolekul kecil yang berukuran kira-kira 5000 delton.
- Membran dalam dan Krista terkait erat dengan aktivitas utama mitokondria yaitu terlibat dalam siklus asam trikarboksilat, oksidasi asam lemak dan pembentukan energi. Mempunyai area permukaan yang lebih luas karena berlipat-lipat dan masuk ke dalam matriks . tonjolan-tonjolan ini disebut krista. Selaput dalam kaya akan protein dibandingkan dengan selaput luar. Protein itu sendiri terletak lebih dalam pada selaput. Selaput ini berukuran 6-8 dan memiliki sifat kurang permiabel yaitu 20% lipid dan 80% protein
- . Ruang antar membran adalah ruang yang berada diantara membran luar dan membran dalam. Ruang ini mengandung sekitar 6% dari total protein dan mengandung beberapa enzim tetapi biasanya tidak mengandung inklusi sebagai zarah.
- Matriks sebagian besar protein
mitokondria di jumpai pada matriks (67%). Enzim-enzim yang dibutuhkan
untuk proses oksidasi piruvat, asam lemak dan untuk menjalankan siklus
asam karboksilat.
Gambar Mitokondria
RETICULUM ENDOPLASMA (RE)
Pengerian Reticulum Endoplasma
Retikulum
endoplasma (RE) yaitu lembaran utuh yang sangat berlipat-lipat, yang mengelilingi
suatu ruangan yang disebut lumen RE atau sisterna RE. Pengertian lain menyebutkan bahwa RE
sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih
atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.
Fungsi Retikulum Endoplasma
1.
Menampung
protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan
akhirnya dikeluarkan dari sel.
2.
Menjadi
tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan
dari RE dan menuju ke sitosol
Bentuk Reticulum Endoplasma
Selaput RE sangat berlipat-lipat,
mengelilingi suatu ruangan yang disebut dengan lumen RE atau sisterna RE yang
berbentuk liberitin. Volume sisterna RE hamper 10% volume sel.
Reticulum endoplasma dibagi dua yaitu
1.
Retikulum
endoplasma kasar : tampak kasar melalui mikroskop elektron karena ribosom
menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan pada sisi
sitoplasmik membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE kasar.
2.
Retikulum
endoplasma halus : diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmiknya tidak
mempunyai ribosom.
Retikulum endoplasma ini mempunyai bentuk
yang berbeda-beda dan pada dasarnya dibedakan menjadi 3 macam jenis yaitu :
1.
Sisterna
: berbentuk ruangan gepeng yang
kadang-kadang tersusun berlapis-lapis dan saling berhubungan.
2.
Tubuler:
ruangan berbentuk tabung atau saluran.
3.
Vesikuler:
ruangan berbentuk seperti gelembung yang lepas satu sama lain.
Fungsi Retikulum Endoplasma
kasar yaitu :
1.
Mensintesis
lemak dan kolesterol
2.
Karbohidrat
rantai panjang
3.
Fosfolipida
Fungsi RE kasar dan RE halus
- Sintesis hormone steroid
(Adrenal)
- Melepaskan gula dari hati
- Melepaskan ion-ion kalsium
- Tempat sintesis lemak
- Mengeluarkan racun
Gambar Reticulum Endoplasma
Gambar Retikulum Endoplasma (RE)
Keterangan:
1.
Nukleus
2.
Pori-pori nuklear
3.
RE kasar
4.
RE halus
5.
Ribosom pada RE kasar
6.
Protein yang ditranspor
7.
Vesikel transpor
8.
Badan golgi
9.
Bagian cis dari badan golgi
10.
Bagian trans dari badan golgi
11.
Cisternae
badan golgi
RIBOSOM
Pengerian Ribosom
Ribosom merupakan struktur
atau kelompok multimolekular yang berperan sebagai pabrik penghasil protein dan
partiekl nucleoprotein yang tersusun oleh ribonukleat ribosom (r-RNA).
Fungsi Ribosom
1.
Sebagai
tempat sintesis protein
2.
Mesin
yang mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat dalam sintesis
protein.
3.
Untuk
mengikat asam-asam amino yang ada dalam sitoplasma.
Bentuk Ribosom
Ribosom berbentuk
bulat atau lonjong, diameter 15-25 nm. Terdiri dari dua subunit dapat
dipisahkan dengan cara menurunkan konsentrasi ion Mg medium. Pada eukaryote
subunit yang lebih kecil mengendap pada 40s, sedang subunit yang besar
mengendap pada 60s.
Ribosom ada dua macam bentuk yaitu;
1. Ribosom bebas dalam
matrik sitoplasma dan terdapat menempel pada dinding/membrane
gelembung-gelembung terutama reticulum endoplasma. Ribosom ini berfungsi untuk
mengadakan sintesis protein yang akan digunakan sendiri oleh sel yang nantinya
akan digunkan untuk pertumbuhan sel dan pembelahan sel.
2. Ribosom yang menempel
pada reticulum endoplasma berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan
dikeluarkan dari sel melalui organel yang mempunyai fungsi sekresi.
Struktur Ribosom
Struktur Ribosom di
bagi atas dua buah sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil, yaitu
sebagai berikut:
1.
Sub unit besar
Sub unit besar
ribosom prokariotik mengandung dua buah molekul rRNA, masing-masing 23S dan 5S.
Sub unit besar ini mengandung 31-34 jenis protein. pada eukariotik memiliki
sendimentasi 60S serta 45-49 jenis protein.
2.
Sub unit kecil
Sub unit kecil
prokariotik hanya mengandung sebuah rRNA
dengan koefisien sendimentasi 16S dan 21 jenis protein. pada eukariotik hanya
memili satu buah rRNA dengan koefisien
senddimentasi 18S dan 33 buah protein.
Mekanisme sintesis protein
- Pemrakarsaan
(Initiation)
Menempelnya
ribosom sub unit kecil pada mRNA tidak pada sembarang tempat, melainkan pada
pada tempat khusus sebelum kodon pemrakarsaan dari gen yang akan di salin,
tempat khusus ini disebut tempat pengikat ribosom. Pada mRNA eukariotik tidak
memiliki tempat pengikat ribosom, sebagai gantinya mereka memiliki struktur
tudung.
- Perpanjangan
(Elongation)
EF-Tu dan EF-Ts.
GTP diperlujkan sebagai penghasil tenaga. dua buah tempat tRNA terisi oleh tRNA
yang bermuatan asam amino, dan kedua asam amino inio berada sangat berdekatan,
terjadilah ikatan peptida antara gugus karboksil dari Fmet dan gugus amin dari
asam amino yang kedua. reaksi ini menggunakan katalisator enzim transferase
peptidil, yang kemungkinan merupakan kombinasi beberapa jenis protein
ribosomal.
- Pemberhentian
(Terminator)
Pemberhentian terjadi apabila kodon berhenti (UAA, UAG, atau UGA) masuk ke tempat A. Tidak ada
molekul tRNA satu pun yang memiliki anti kodon yang dapat berpasangan basa
dengan kodon-kodon penghenti. Sebagai ganti molekuil tRNA, masuklah factor
pembebas RF ke tempat A.
Gambar Ribosom
APARATUS GOLGI (BADAN GOLGI ATAU KOMPLEK
GOLGI)
Pengertian Aparatus Golgi
Aparatus Golgi Merupakan organel yang
terdapat dalam sitoplasma dengan letak, ukuran dan jumlah yang berbeda-beda
antara sel yang satu dengan sel yang lainnya. pada mulanya sel ini ditemukan
oleh Camillo Golgi pada tahun 1898 di dalam jaringan saraf otak yang difikasi
dengan larutan bikromat dan diwarnai dengan garam perak.
Fungsi Aparatus Golgi
Adapun fungsi badan golgi yaitu sebagai berikut:
- Penambah karbohidrat
(glikosilasi)
- Sebagai sinyal (reseptor)
- Sebagai sintesis protein.
- Meneruskan proses RE yang
akan akan dikemas.
5.
Membentuk
membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung
yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
6.
Membentuk
kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
7.
Membentuk
dinding sel tumbuhan.
8.
Untuk
menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
9.
Untuk
membentuk lisosom.
10. Tempat untuk memodifikasi protein.
11. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada
spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan
lisosom.
Struktur Apartus Golgi
Struktur badan Golgi berupa berkas kantung
berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil
di ujungnya. Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi
oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan
bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang pada
umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke
ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan
diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya.
Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans.
Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk
vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar
sel.
Menurut kekutubannya Aparatus Golgi dibagi dua yaitu :
1.
Forming
face merupakan kutub bawah, yang dekat dengan inti(reticulum endoplasma).
disebut forming face karena dibagian ini bahan yang akan disekresi diproses,
dibentuk atau dirakit.
2. Maturing face merupakan kutub atas, yang dekat ke
PL (membrane sel). Disebut maturing face karena dibagian ini bahan yang akan
disekresi mengalami pematangan, dipadatkan, kemudian dibungkus di daloam
gelembung atau vakuola.
Gambar Apparatus Golgi
Keterangan:
1.
Vesikel
retikulum endoplasma
2.
Vesikel
eksositosis
3.
Sisterna
4.
Membran
sel
5.
Vesikel sekresi.
KLOROPLAS
Pengertian Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang
dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan,
tetapi tidak terdapat pada sel hewan. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya
berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun
dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah
sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral,
bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe prokariotik.
Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe prokariotik.
Fungsi Kloroplas
Sebagai tempat terjadinya proses fotosintesi.
lain-lain adalah kromoplas (jingga atau kuning), amiloplas (menghasilkan dan
menyipan amilum), elaioplas (menghasilkan lemak atau minyak), dan proteinoplas
(menghasilkan protein).
Struktur Kloroplas
Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu:
1.
Membran
luar yang menyalkuti stroma homogen,
di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah
grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung
bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan
pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase
fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana
biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
2.
Membran
dalam yang bersifat permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat,
dan ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam.
Bagian dalam kloroplas mengandung DNA, RNAs, ribosom, stroma (tempat
terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum terdiri
atas membran tilakoid (tempat
terjadinya reaksi terang) dan ruang tilakoid (ruang
di antara membran tilakoid).
Gambar Kloroplas
1
|
Cranium
|
Tengkorak
|
2
|
Mandibula
|
Tl.Rahang
|
3
|
Clavicula
|
Tl.Selangka
|
4
|
Scapula
|
Tl.Belikat
|
5
|
Sternum
|
Tl.Dada
|
6
|
Rib
|
Tl.Rusuk
|
7
|
Humerus
|
Tl.Pangkal Lengan
|
8
|
Vertebra
|
Tl.Punggung
|
9
|
Radius
|
Tl.Pengumpil
|
10
|
Ulna
|
Tl.Hasta
|
11
|
Carpal
|
Tl.Pergelangan Tngan
|
12
|
Metakarpal
|
Tl.Telapak Tngan
|
13
|
Falang
|
Tl.Ruas Jri Tngan&Kaki
|
14
|
Pelvis
|
Tl.Panggul
|
15
|
Femur
|
Tl.Paha
|
16
|
Patella
|
Tl.Lutut
|
17
|
Tibia
|
Tl.Kering
|
18
|
Fibula
|
Tl.Betis
|
19
|
Tarsal
|
Tl.Pergelangn Kaki
|
20
|
Metatarsal
|
Tl.Telapak Kaki
|
Tulang
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakan oleh otot
Fungsi tulang :
1.
Formasi
Bentuk Tubuh
2.
Formasi
Sendi-Sendi
3.
Pelekatan
Otot-Otot
4.
Sebagai
Pengungkit
5.
Penyokong
Berat Badan
6.
Proteksi
7.
Tempat
Pembentukan Sel Darah
8.
Fungsi
Immunologis
9.
Penyimpan
Kalsium
10.
Menegakan
tubuh
11.
Melindungi
alat tubuh yang vital
Hubungan
antartulang (artikulasi)
Terbentuknya sendi : Mula-mula tulang
rawan di daerah sendi akan membengkak dan membentuk ujung tulang yang
berdekatan. Agar tidak lepas kedua ujung tulang diikat oleh jaringan ikat.
Selanjutnya, pada ujung tulang sendi terisi osteoblas (pembentuk tulang),
sehingga pada ujung tulang terjadi penulangan. Kemudian ujung tulang terlidungi oleh selaput sendi
membran sinovial yang mampu menghasilkan minyak sendi (minyak sinovial)
1. Sinartrosis\Sendi
mati
Persendian yang tdk dpt digerakkan,
misalnya hubungan antar tulang kepala
Berdasarkan penghubungnya :
- Sinartrosis sinkondrosis bila dihubungkan oleh kartilago. Contohnya hubungan antar ruas tulang belakang dan hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada
- Sinartrosis sinfibrosis bila dihubungkan oleh jaringan ikat serabut (fibrosa). Contoh : hubungan antar sendi tulang tengkorak
2. Amfiartrosis
Persendian yang menggerakkan dengan gerakan
yang sangat terbatas. Co: Hubungan antar tulang rusuk dan tulang belakang
1. Simfisis
dihub kartilago serabut pipih, sendi antar tulang belakang dan tl kemaluan
2. Sindesmonis
dihub jaringan ikat seabut da ligamen, sendi antartulang betis dan tl kering.
3. Diartrosis/Sendi
Gerak
Macam-macam sendi gerak :
n Sendi peluru : lekuk dan bengkok, ke segala
arah, berporos 3, tulang gelang bahu & lengan
n Sendi engsel : ujung engsel, berporos 1, 1
arah, siku, lutut, mata kaki, ruas antarjari
n Sendi putar : mengitari tulang lain, 1 poros,
grakan rotasi, antartulang hasta dan pengumpil
n Sendi pelana : berporos 2, antartulang telapak
tangan dgn pergelangan tangan
n Sendi Luncur : menggeser, tdk berporos,
antartulang pergelangan tangan
n Sendi kodiloid dan elipsoid : berporos 2, ke
kiri kanan depan belakang, oval elips, antar tl pengumpil dan pergelangan
tangan
Gerak karena
adanya persendian/ Sifat otot
Antagonis: gerak berlawanan
•
Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk, membengkok
misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
•
Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak mendekati
badan
•
Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak mengangkat
•
Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi, menelungkupkan
tangan
•
Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh ><
Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Sinergis: gerak searah. Pronaton teres dan kuadratus.
Sumber Energi untuk
Gerak Otot
§ ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi
otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan
interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
ATP ---- ADP + P
Aktin + Miosin ------------------------- Aktomiosin
ATPase
ATP ---- ADP + P
Aktin + Miosin ------------------------- Aktomiosin
ATPase
§ Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam
konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai
sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.
kreatin
Fosfokreatin + ADP ----------------- keratin + ATP
Fosfokinase
kreatin
Fosfokreatin + ADP ----------------- keratin + ATP
Fosfokinase
§ Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP.
Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan
oksigen bebas. Oleh sebab itu, fase kontraksi otot sering disebut fase
anaerob.
Kelainan pada Otot
Kelainan pada otot dapat disebabkan
oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot
sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.
2. Kelelahan Otot terjadi karena terus menerus melakukan
aktivitas, dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram.
3. Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi
(tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
4. Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur - angsur
sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui
dengan pasti.
5. Kaku Leher (Stiff) adalah peradangan otot trapesius leher sehingga
leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak.
Mekanisme otot
a. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang posisinya tetap
atau sedikit bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
b. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang mengalami
perubahan posisi saat otot berkontraksi disebut insersio.
Secara mikroskopis otot lurik tampak tersusun atas garis-garis gelap dan
terang seperti terlihat pada Gambar 4.20. Penampakan tersebut disebabkan adanya
miofibril. Setiap miofibril tersusun atas satuan kontraktil yang disebut
sarkomer. Sarkomer dibatasi dua garis Z (perhatikan gambar). Sarkomer
mengandung dua jenis filamen protein tebal disebut miosin dan filamen protein
tipis disebut aktin. Kedua jenis filamen ini letaknya saling bertumpang tindih
sehingga sarkomer tampak sebagai gambaran garis gelap dan terang. Daerah gelap
pada sarkomer yang mengandung aktin dan miosin dinamakan pita A, sedangkan
daerah terang hanya mengandung aktin dinamakan zona H. Sementara itu, di antara
dua sarkomer terdapat daerah terang yang dinamakan pita I.
Apa yang terjadi ketika otot berkontraksi? Ketika otot berkontraksi, aktin
dan miosin bertautan dan saling menggelincir satu sama lain. Akibatnya zona H
dan pita I memendek, sehingga sarkomer pun juga memendek.
Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut
asetilkolin. Otot yang terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk
miogen yang merangsang pembentukan aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot
berkontraksi sehingga otot yang melekat pada tulang bergerak.
Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu
yang cukup, otot akan berelaksasi sempurna di antara 2 kontraksi. Namun jika
jarak rangsang singkat, otot tidak berelaksasi melainkan akan berkontraksi
maksimum atau disebut tonus. Jika otot terus-menerus berkontraksi, disebut
tetanus.
Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan
oleh darah, sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat)
dan kreatinfosfat. ATP terurai menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya,
ADP terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai
menjadi kreatin + fosfat + energi. Energienergi ini semua digunakan untuk
kontraksi otot.
Pemecahan zat-zat akan menghasilkan energi untuk kontraksi otot berlangsung
dalam keadaan anaerob sehingga fase kontraksi disebut juga fase anaerob.
Energi yang membentuk ATP berasal dari penguraian gula otot atau glikogen
yang tidak larut. Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen (pembentuk asam
laktat) dan diubah menjadi glukosa (gula darah) + asam laktat. Glukosa akan
dioksidasi menghasilkan energi dan melepaskan CO2 dan H2O. Perhatikan skema di
bawah.
cara singkat proses penguraian glikogen sebagai berikut. Proses penguraian
glikogen terjadi pada saat otot dalam keadaan relaksasi. Pada saat relaksasi
diperlukan oksigen sehingga disebut fase aerob.
Asam laktat atau asam susu merupakan hasil samping penguraian laktasidogen.
Penimbunan asam laktat di dalam otot dapat mengakibatkan pegal dan linu atau
menyebabkan kelelahan otot. Penguraian asam laktat memerlukan banyak
oksigen
Gangguan dan Kelainan pada Tulang
•
Gangguan
mekanik
–
Fraktura
(patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura tertutup, fisura.
•
Gangguan
Persendian
–
Dislokasi
sendi: bergesernya sendi
–
Terkilir : tertariknya ligamentum ke posisi salah
–
Ankilosis
:sendi ga bisa gerak, menyatu
–
Artritis
(radang sendi),
a.
Artritis Gout : timbunan asam urat pada jari2 lengan.
Ruas jari membesar
b.
Osteoartritis : penipisnya tl
rawan sehingga mengalami degenerasi
c.
Artritis eksudatif ; terisinya
rongga sendi oleh cairan getah radang.
Kuman.
d.
Artritis sika : berkurangnya
minyak sendi
•
Gangguan
fisiologis
–
Microcephalus,
osteoporosis, rachitis
•
Gangguan
pada Ruas Tulang Belakang
–
Lordosis(depan),
skoliosis(samping), kifosis(belakang), subluksasi
•
Infeksi
sendi : infeksi gonorhoe dan sifilis, layuh sendi (tdk bertenaga, layuhnya tl)
RANGKA AKSIAL
|
Jmlh
|
|
A
|
Tengkorak
|
|
Tulang dahi : frontal
|
1
|
|
Tulang ubun-ubun: parietal
|
2
|
|
Tulang kepala belakang: osipital
|
1
|
|
Tulang pelipis : temporal
|
2
|
|
Tulang pipi : zigomatik
|
2
|
|
Tulang baji : sphenoid
|
1
|
|
Tulang rahang bawah : mandibula
|
1
|
|
Tulang rahang atas : maksila
|
2
|
|
Tulang air mata : lakrimal
|
2
|
|
Tulang hidung : nasal
|
2
|
|
Tulang tapis : ethmoid
|
1
|
|
Tulang pisau luku : vomer
|
1
|
|
tulang lelangit : palatin
|
2
|
|
Konka inferior
|
2
|
|
Tulang martil : maleus
|
2
|
|
tulang paron/landasan : inkus
|
2
|
|
sanggurdi : stapes
|
2
|
|
B
|
Hioid
|
1
|
C
|
Tulang belakang
|
|
Tulang leher : seviks
|
7
|
|
Tulanng punggung : toraks
|
12
|
|
Tulang pinggang : lumbar
|
5
|
|
Tulang kelangkang : sakrum
|
1
|
|
Tulang ekor : koksigea
|
1
|
|
D
|
Tulang dada dan Rusuk
|
|
Kepala tulang dada : manubrium
|
1
|
|
Badan tulang dada : korpus
|
1
|
|
Taju pedang : xiphoid prosesus
|
1
|
|
Rusuk sejati : costae vera
|
7 psg
|
|
Rusuk palsu : costae sporia
|
3 psg
|
|
Rusuk melayang : costae fluctuantes
|
2 psg
|
|
RANGKA APENDIKULER
|
||
A
|
Tulang anggota gerak atas
|
|
Tulang lengan atas : humerus
|
2
|
|
Tulang pengumpil : radius
|
2
|
|
Tulang hasta: ulna
|
2
|
|
Tulang pergelangan tangan : karpal
|
16
|
|
Tulang telapak tangan : metakarpal
|
10
|
|
Tulang jari-jari tangan : falanges
|
28
|
|
Tulang selangka : klavikula
|
2
|
|
Tulang belikat : skapikula
|
2
|
|
B
|
Tulang Anggota Gerak Bawah
|
|
Tulang paha : femur
|
2
|
|
Tulang tempurung lutut : patela
|
2
|
|
Tulang kering : tibia
|
2
|
|
Tulang betis : fibula
|
2
|
|
Tulang pergelangan kaki : tarsal
|
14
|
|
Tulang telapak kaki : metatarsal
|
10
|
|
Tulang jari-jari kaki : falanges
|
28
|
|
Tulang koksa : inomiat
|
2
|
A. Jaringan Epithelium
Tersusun sangat rapat satu dengan lainnya
Lapisan sel selalu menghadap ke permukaan
Avascular (tanpa pembuluh darah)
Regenerasi tinggi
Klasifikasi epitalium
1. Epithelium Pipih Selapis
Disusun oleh selapis sel berbentuk pipih
Tersusun dalam suatu lapisan yang sangat
rapat,tipis yang tepinya tidak teratur.
Umumnya berfungsi untuk pertukaran gas.
Contohnya epitel pada alveolus dan dinding
pembuluh kapiler.
2. Epithelium Kubus Selapis
Disusun oleh selapis sel berbentuk kubus
dengan inti yang bulat di tengah
Biasanya terdapat pada saluran/kelenjar
Membentuk dinding saluran ginjal
Membungkus ovarium
3. Epitelium Batang Selapis
Tersusun atas selapis sel berbentuk
memanjang
Berfungsi : absorpsi, sekresi
Letak: usus halus, saluran rahim
4. Epithelium Pipih Berlapis
Sel yang menyusun terdiri dari beberapa
lapis sel
Berbentuk pipih, berfungsi sebagai
pelindung
Letak ditemukan : Kulit ,Mulut ,Esophagus
5. Epithelium Kubus dan Batang Berlapis
Tersusun dari 2 lapis sel / lebih berbentuk
kubus
Letak: Kelenjar susu, kelenjar ludah dan
pangkal esofagus
Berperan dalam sekresi
6. Epithelium Transisional
Merupakan epitelium berlapis yang bentuk
selnya dapat berubah-ubah
Letak pada organ urinaria. Membungkus
kantung urin sebelah dalam
Berdasarkan bentuk dan strukturnya,
kelenjar eksokrin dapat dibedakan:
¨ Kelenjar tubuar sederhana
¨ Kelenjar tubular bergelung sederhana
¨ Kelenjar tubular bercabang sederhana
¨ Kelenjar alveolar sederhana
¨ Kelenjar tubular majemuk
¨ Kelenjar alveolar majemuk
¨ Kelenjar alveolar dan tuular majemuk
B. Jaringan Ikat
Merupakan jaringan yang ditemukan pada
semua organ tubuh.
Jaringan ikat terdiri dari 2 komponen,
yaitu : sel-sel jaringan ikat, dan matriks ekstraseluler (serat/serabut dan
substansi dasar).
Fungsi umum : Mengikat satu organ dengan
organ lainnya, Menopang organ tubuh , Memberi perlindungan organ tubuh
Komponen Jaringan Ikat
Substansi Dasar – Bersifat semi cair,
disusun oleh asam hialuronat (protein) dan mukopolisakarida.
Serat :
Dihasilkan oleh sel jaringan ikat
Berdasarkan bentuknya, ada 3 jenis serat
penyusun matriks
Serat Kolagen
Serat Elastin
Serat Retikuler
Jenis-Jenis Jaringan Ikat
1. Jaringan Ikat Longgar
◦ Dicirikan dengan susunan seratnya yang
longgar/tidak rapat
◦ Serat penyusunnya adalah kolagen
◦ Komponen sel penyusun serat adalah sel
fibroblas
◦ Fungsi : Menyokong, mengelilingi dan
menghubungkan elemen dari jaringan / organ lain.
2. Jaringan Ikat Padat
◦ Disusun oleh sel-sel fibroblas
◦ Komponen matriksnya berupa serat kolagen yang
tersusun padat dan teratur
◦ Contoh : Tendon – Penghubung otot dgn tulang, Ligamen
– Penghubung tulang dgn tulang
3.
Kartilago (Tulang Rawan)
◦ Disusun oleh : Sel-sel kondrosit , Sejumlah
serat kolagen , Matriks keruh dan elastis
◦ Berfungsi menyusun kerangka bayi yang baru
lahir
◦ Terdapat pada organ-organ tertentu, seperti
daun telinga, hidung, tulang rusuk, dll
4. Tulang (Osteon)
◦ Disusun oleh : Sel tulang (osteosit), Matriks
keras (endapan kalsium),Serat kolagen
◦ Berfungsi melindungi organ tubuh dan memberi
bentuk tubuh
5. Jaringan Lemak
◦ Adalah jaringan ikat yang mengandung atau
menyimpan lemak
◦ Fungsi : Melindungi beberapa organ, Menyimpan
cadangan makanan , Mengatur suhu tubuh
6. Darah
1. sel-sel darah
a. Eritrosit
. Berbentuk cakram, bikonkaf dan tidak
berinti
. Memiliki protein
. Dibentuk dalam sumsum tulang
b. Leukosit
Dibentuk dalam sum-sum tulang dan limfe
berfungsi sebagai hasil imunitas.
c. Trombosit
Bertugas dalam proses pembekuan darah,
tidak memiliki inti, ukurannya lebih kecil dari eritrosit dan berbentuk cakram
2. Plasma darah
Mengandung Serat yaitu fibrin. Berfungsi
sebagai tempat pembentukkan antibodi
C. Jaringan Otot
1. Otot Polos
Cara kerja
¢ Bekerja secara tak sadar
¢ Menyusun organ-organ yang berongga
¢ Gerak yang dihasilkan dinamakan peristaltik
Bentuk sel
¢ seperti cakram, dgn inti di tengah
¢ 1 sel memiliki 1 inti sel
2. Otot
Rangka
Cara kerja
¢
Bekerja
secara disadari
¢
Menempel
pada rangka
Bentuk sel
¢
Bentuk sel
memanjang berlurik-lurik
¢
Sel
memiliki inti berjumlah banyak
¢
Letak inti
sel di tepi
3. Otot Jantung
Letak
¢
Ditemukan
hanya pada jantung
Cara Kerja
¢
Bekerja
secara tidak disadari
Bentuk sel
¢
Sel
berbentuk memanjang dengan lurik-lurik
¢
Serabut
selnya bercabang-cabang
¢
Setiap sel
memiliki 1 inti sel
¢
Inti sel
terletak di tengah
Ciri-ciri
|
Otot Polos
|
Otot Lurik
|
Otot Jantung
|
Letak inti
|
Satu,ditengah
|
Banyak, di tepi.
|
1 atau 2, di tengah.
|
Sifat kerja
|
Involunter
(saraf otonom/tak sadar)
|
Volunter (saraf sadar)
|
Involunter
|
Miofibril
|
Homogen tidak berwarna
|
Sejajar berwarna gelap
|
Sejar berwarna gelap
|
Letak
|
Dinding saluran pencernaan, pernapasan,
darah, kandung kemih dan saluran reproduksi
|
Rangka atau tendon otot lain
|
Di Jantung
|
D. Jaringan saraf
Neuron tersusun oleh :
1. Badan sel berfungsi : Mengatur semua
kegiatan dalam sel
2. Dendrit berfungsi : Membawa rangsang ke
badan sel
3. Akson berfungsi : Membawa rangsang
meninggalkan badan sel
Macam ranngsangan :
1. Neuron sensoris/aferen berfungsi : Menyampaikan
rangsang dari reseptor ke saraf pusat
2. Neuron asosiasi/intermediet berfungsi : Penghubung antara N. sensoris
dan N.motoris
3. Neuron motoris/eferen berfungsi
:Menyampaikan rangsang dari saraf pusat ke efektor:
Tabel Perbandingan
antara eritrosit, leukosit dan trombosit
No
|
Faktor pembeda
|
Sel darah merah (eritrosit)
|
Sel darah putih (leukosit)
|
Keping darah (trombosit)
|
1.
|
Tempat produksi
|
Sumsum tulang
|
Sumsum tulang dan buku limfa
|
Sumsum tulang
|
2.
|
Jumlah
|
5.000.000/mm3
|
7.000/ mm3
|
250.000/ mm3
|
3.
|
Ukuran
|
7,5 µm
|
5-9 µm
|
2-4 µm
|
4.
|
Bentuk
|
Cakram bikonkaf
|
Tidak beraturan
|
Tidak beraturan
|
5.
|
Struktur
|
·
Tanpa nukleus
·
Mempunyai hemoglobin
|
·
Mempunyai nukleu
·
Tanpa
hemoglobin
|
·
Tanpa nukleus
·
Tanpa hemoglobin
|
6.
|
Fungsi
|
Membawa oksigen
dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh
|
·
Fagosit memakan kuman
·
Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman
|
Pembekuan darah
|
Golongan darah
•
Golongan darah dapat digolongkan menjadi golongan
darah A, B, AB, dan O (nol)
•
Orang yang memberikan darah disebut donor
•
Orang yang menerima darah disebut resipien
•
Darah dapat menggumpal karena adanya aglutinogen dan
aglutinin
•
Aglutinogen adalah zat protein darah yang dapat
digumpalkan oleh aglutinin
•
Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan
aglutinogen B
•
Aglutinin adalah zat protein darah yang dapat
menggumpalkan aglutinogen
•
Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin a (anti zat
A) dan aglutinin b (anti zat B)
Gol darah & unsur pokok aglutinogen
& aglutinin. Uji serum
golongan A, B, AB, dan O.
•
Aglutinogen A dapat digumpalkan aglutinin a (anti A)
•
Aglutinogen B dapat digumpalkan oleh aglutinin b (anti
B)
•
Golongan darah A mengandung zat Aglutinogen A dan
aglutinin b
•
Golongan darah B mengandung zat Aglutinogen B dan
aglutinin a
•
Golongan darah AB mengandung zat Aglutinogen A dan B, dan tidak memiliki aglutinin
•
Golongan darah O tidak mengandung zat Aglutinogen A
dan B, tetapi memiliki aglutinin a dan b
Gol darah
Golongan Darah
|
Aglutinogen
(eritrosit)
|
Aglutinin
(plasma darah)
|
A
|
A
|
β
|
B
|
B
|
α
|
AB
|
AB
|
-
|
O
|
-
|
αβ
|
Transfutasi darah
Resipien
|
A
|
B
|
AB
|
O
|
Donor
|
||||
A
|
-
|
+
|
-
|
+
|
B
|
+
|
-
|
-
|
+
|
AB
|
+
|
+
|
-
|
+
|
O
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Uji Gol darah
Serum Anti A
|
Serum Anti B
|
Golongan Darah
|
|
Aglutinasi dari
darah yang belum diketahui golongan
Nya
|
-
|
-
|
O
|
+
|
-
|
A
|
|
-
|
+
|
B
|
|
+
|
+
|
AB
|
Faktor Rhesus
•
Aglutinogen yang terdapat pada sel darah merah manusia
dan kera rhesus
•
Orang mempunyai Rh+ jika mempunyai antigen faktor Rh
•
Orang mempunyai Rh- jika tidak mempunyai antigen
faktor Rh
•
Indonesia hampir 100 % Rh+, India 93 % Rh+, Eropa 85 %
RH+.
•
Orang yang Rh- ditransfusi dengan Rh+, akan dibentuk
antibodi karena Rh+ merupakan antigen.
•
Pada transfusi kedua kali, maka orang yang Rh- akan
terjadi penggumpalan darah karena di dalam tubuhnya telah terdapat antibodi.
•
Jika ayah Rh+ dan ibu Rh- anaknya akan mempunyai Rh+.
Rh+ akan menyeberang ke darah ibu sehingga akan dibentuk antibodi. Jika ibu
hamil kedua kalinya, antibodi pada tubuh ibu akan bertambah banyak, antibodi
masuk ke tubuh janin. Darah fetus akan mengalami kerusakan yang disebut eritroblastosis
fetalis.
Penyakit darah
•
Anemia : kekurangan sel darah merah atau hemoglobin
•
Anemia Besi : kekurangan zat besi
•
Hemofilia : tidak adanya mekanisme pembekuan darah
•
Leukositosis : penambahan jumlah sel darah putih dalam
darah
•
Leukopenia : berkurangnya sel darah putih
•
Limfositosis : pertambahan jumlah limfosit
Sistem
Transportasi Protozoa
Protozoa
menyerap oksigen dan air melalui seluruh permukaan tubuhnya
Zat
tersebut masuk ke dalam plasma sel
Zat-zat
tersebut beredar di dalam sitoplasma melalui proses difusi
Zat-zat
sisa yang dihasilkan diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan
Porifera
Porifera
memiliki sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan
Makanan
ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke
sel-sel ameboid
Sel-sel
ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan makanan
Makanan
porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar
melalui oskulum
Cnidaria
Contoh:
Hydra
Makanan
yang telah dicerna di dalam rongga gastrovaskuler langsung diserap oleh sel-sel
endoderma penyusun dinding rongga gastrovaskuler
Sel-sel
endoderma memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara difusi dan osmosis
Sisa
makanan dikeluarkan melalui mulut
Planaria
Makanan
masuk ke dalam usus
Usus
bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan
Usus
tersebut disebut gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh
Cacing Tanah
Alat
transportasi cacing tanah terdiri atas:
1. Pembuluh
darah, yang terdiri atas:
a. Pembuluh
darah punggung (dorsal)
b. Pembuluh
darah perut (ventral)
2. Pembuluh
kapiler, yang menghubungkan pembuluh punggung dan pembuluh perut
3. Lengkung
aorta sebagai jantung
Peredaran
darah cacing merupakan sistem peredaran darah tertutup
Serangga
Peredaran
darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka
Sistem
transportasi belalang terdiri atas pembuluh beruas-ruas yang menyerupai
gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung, di atas saluran pencernaan.
Bagian
belakang pembuluh tersebut ujungnya tertutup, sedangkan bagian paling depan
ujungnya terbuka. Pembuluh tersebut berfungsi sebagai jantung sehingga disebut
jantung pembuluh
IKAN
Ikan
mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal
Jantung
ikan terdiri dari serambi dan bilik
Peredaran
darah ikan:
Katak
Sistem
peredaran darah katak tertutup dan ganda
Jantung
katak terdiri atas serambi kiri dan kanan serta satu bilik
Peredaran
darah katak:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar