5

Selamat Datang... Blog Ini Hanya Ingin Berbagi Ilmu Dan Sharing Pengetahuan Dan Informasi Bersama....

Selasa, 04 Desember 2012

Campuran

Share on :
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


PERBEDAAN ANTARA SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK

Pengertian sel prokariotik dan eukariotik
Sel merupakan unit struktural fungsional terkecil di dalam tubuh makhluk hidup. Seldi bagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan eukariotik. Sel prokariotik yaitu sel dimana belum memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik yaitu sel yang sudah memiliki membran inti.
Stuktur Umum Sel
  1. Prokiariotik (Bakteri dan Mikoplasma)
Bakteri merupakan organisme yang paling sederhana. Mereka pada umumnya berbentuk bola atau batang, dan berukuran beberapa mikrometer. Bakteri dari luar ke dalam berturut-turut terdiri dari flagell, dinding sel, selaput plasma, sitoplasma  yang di dalamnya terdapat nukleoid dan ribosom, dan mesosoma.
Dinding sel bakteri mengandung senyawa mukopeptida yang digunakan untuk mengelompokkan bakteri. Kadar mukopeptida bakteri gram negatif lebih tinggi dibandingkan bakteri gram positif.
Dalam sitoplasma mengandung mesesom dan nukleoid yaitu berfungsi sebagai:
a.       Mesesoma yaitu berperan sebagai alat pengatur pembelahan lipatan selaput plasma bersama-sama dengan ribosom berperan sebagai  sintesis protein.
b.      Nukleoid yaitu kumpulan bahan informasi genetik yang terdapat pada bakteria. Pada saat bakteria membelah, bahan informasi genetik dibagi ke sel anakan  tanpa mengalami perubahan menjadi kromosom.
Flagella merupakan alat gerak yang sederhana yang berasal dari granula basal yang terdapat disitoplasma. Ditengahnya terdapat filamen  yang terdiri dari senyawa protein.
  1. Eukariotik (Tumbuhan dan Hewan)
Sel eukarioti ini sudah memiliki nukleus. Didalam nukleus inilah terkandung sebagian besar DNA. Sel eukariotik ini mencangkup sel hewan dan sel tumbuhan, ukuran sel eukariotik lebih besar daripada sel prokariotik.
Struktur sel eukarioti yaitu sebagai berikut:
a.       Sel Tumbuhan
1.      Dinding sel
2.      Protoplasma mencangkup
-          Sitoplasma
-          Selaput plasma
-          Nukleoplasma
Antara sitoplasma dan nukleoplasma terdapat suatu pembatas yang merupakan turunan dari selaput plasma, Sitoplasma terdiri dari matrik sitoplasmik atau sitosol yang merupakan cairan bening, dan ruang-ruangan (kompartemen) y ang dikelilingi selaput. Ruangan beserta selkaputnya disebut organela.
b.      Sel Hewan
1.      Tidak memiliki sinding sel
2.      Tidak memiliki plastida (Kloroplas)
Perbandingan antara struktur eukariota dan prokariota dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Bentuk
Prokariotik
Eukariotik
Organisme
Bakteri dan cianobakteria
Fungi tumbuhan dan hewan
Ukuran Sel
Dengan matrik linear 1 sampai 10 mikrometer
Dengan matrik linear 10 sampai 10o mikrometer
Metabolisme
Anaerobik dan Aerobik
Aerobik
Organela
Tidak Ada
Berbagai jenis: nukleus mitokondria, kloroplas, RE, dll.
DNA
Letak : di Sitoplasma
Bentuk : Sirkular
Letak : di Nukleoplasma
Bentuk : Berupa benang halus sangaT panjang.
RNA dan Protein
RNA dan protein disintesis diruang y ang sama
RNA disintesis di nukleus, protein disintesis di sitoplasma
Sitoplasma
Tanpa sitoskelet: tidak ada gerakan sitoplasmik, proses endositosis maupun eksositosis
 Memiliki sitoskelet: terjadi gerakan sitoplasmik, proses endositosis maupun eksositosis
Pembelahan sel
Kromatin ditarik dengan cara melekat pada selaput plasma
Kromosom dipisah oleh apparatus mitosis yang terdiri dari filamen sitoskeletik.
Organisasi selular
Sebagian uni sel
Sebagian besar multiselular, dengan deperansiasi menjadi beberapa jenis sel

Gambar Sel Prokariotik dan Eukariotik








MITOKONDRIA

Pengertian Mitokondria
            Mitokondria merupakan organel tempat terjadinya pemecahan molekul makanan sehingga menghasilkan energi dan juga sebagai tempat respirasi sel.

Bentuk Mitokondria
            Mitokondria berbentuk jorong, dengan diameter antara 0.5-1.0 dan panjang 7. Biasanya makin jumlah mitokondria di dalam suatu sel, maka makin besar ukuran organel sel tersebut. Bentuk mitokondria beraneka ragam, ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket dan ada pula yang tidak beraturan. Namun secara umum dpat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya bentuknya mudah berubah. Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti pembelahan bakteri). Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak sama dari hanya satu hingga beberapa ribu. Pada sel sperma, mitokondria tampak berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan untuk bergerak.

Fungsi Mitokondria
Peran utama mitokondria adalah sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Metabolisme karbohidrat akan berakhir di mitokondria ketika piruvat di transpor dan dioksidasi oleh O2¬ menjadi CO2 dan air. Energi yang dihasilkan sangat efisien yaitu sekitar tiga puluh molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam proses glikolisis hanya dihasilkan dua molekul ATP. Proses pembentukan energi atau dikenal sebagai fosforilasi oksidatif terdiri atas lima tahapan reaksi enzimatis yang melibatkan kompleks enzim yang terdapat pada membran bagian dalam mitokondria. Proses pembentukan ATP melibatkan proses transpor elektron dengan bantuan empat kompleks enzim, yang terdiri dari kompleks I (NADH dehidrogenase), kompleks II (suksinat dehidrogenase), kompleks III (koenzim Q – sitokrom C reduktase), kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT).
Secara Umum Fungsi mitokondria yaitu Sebagai berikut:
  1. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil (ATP) karena berfungsi untuk respirasi.
  2. Metabolisme karbohidrat dan lemak
  3. Sintesis ATP
  4. Sintesis POFIRIN
  5. Pembangkit tenaga bagi sel (The Power House).
Struktur dan Fungsi
  1. Mitokondria merupakan organel berupa kantung yang dilapisioleh 2 buah membran, yaitu membran luar dan membran dalam, sehingga mitokondria memiliki dua komartemen yaitu ruang antar membran dan matrik mitokondria yang diselimuti langsung oleh membran dalam.
  2. Membran luar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan enzim untuk proses perantara. Membran ini mengandung 3 kali lebih banyak fosfolipidanya dari pada selaput edalam danb mengandung sebagian besar kolesterol selaput. Ukuran selaput luar yaitu 6 . Membran luar bersifat permiabel terhadap molekulmolekul kecil yang berukuran kira-kira 5000 delton.
  3. Membran dalam dan Krista terkait erat dengan aktivitas utama mitokondria yaitu terlibat dalam siklus asam trikarboksilat, oksidasi asam lemak dan pembentukan energi. Mempunyai area permukaan yang lebih luas karena berlipat-lipat dan masuk ke dalam matriks . tonjolan-tonjolan ini disebut krista. Selaput dalam kaya akan protein dibandingkan dengan selaput luar. Protein itu sendiri terletak lebih dalam pada selaput. Selaput ini berukuran 6-8 dan memiliki sifat kurang permiabel yaitu 20% lipid dan 80% protein
  4. . Ruang antar membran adalah ruang yang berada diantara membran luar dan membran dalam. Ruang ini mengandung sekitar 6% dari total protein dan mengandung beberapa enzim tetapi biasanya tidak mengandung inklusi sebagai zarah.
  5. Matriks sebagian besar protein mitokondria di jumpai pada matriks (67%). Enzim-enzim yang dibutuhkan untuk proses oksidasi piruvat, asam lemak dan untuk menjalankan siklus asam karboksilat.

Gambar Mitokondria

















RETICULUM ENDOPLASMA (RE)

Pengerian Reticulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) yaitu lembaran utuh yang sangat berlipat-lipat, yang mengelilingi suatu ruangan yang disebut lumen RE atau sisterna RE. Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplsma.
Fungsi Retikulum Endoplasma
1.      Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
2.      Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol

Bentuk Reticulum Endoplasma
Selaput RE sangat berlipat-lipat, mengelilingi suatu ruangan yang disebut dengan lumen RE atau sisterna RE yang berbentuk liberitin. Volume sisterna RE hamper 10% volume sel.
Reticulum endoplasma dibagi dua yaitu
1.      Retikulum endoplasma kasar : tampak kasar melalui mikroskop elektron karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membran. Ribosom juga dilekatkan pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus yang bertemu dengan RE kasar.
2.      Retikulum endoplasma halus : diberi nama demikian karena permukaan sitoplasmiknya tidak mempunyai ribosom.
Retikulum endoplasma ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan pada dasarnya dibedakan menjadi 3 macam jenis yaitu :
1.      Sisterna : berbentuk ruangan  gepeng yang kadang-kadang tersusun berlapis-lapis dan saling berhubungan.
2.      Tubuler: ruangan berbentuk tabung atau saluran.
3.      Vesikuler: ruangan berbentuk seperti gelembung yang lepas satu sama lain.
Fungsi Retikulum Endoplasma kasar yaitu :
1.      Mensintesis lemak dan kolesterol
2.      Karbohidrat rantai panjang
3.      Fosfolipida
Fungsi RE kasar dan RE halus
  1. Sintesis hormone steroid (Adrenal)
  2. Melepaskan gula dari hati
  3. Melepaskan ion-ion kalsium
  4. Tempat sintesis lemak
  5. Mengeluarkan racun
Gambar Reticulum Endoplasma
Gambar Retikulum Endoplasma (RE)
Keterangan:
1.      Nukleus
2.      Pori-pori nuklear
3.      RE kasar
4.      RE halus
5.      Ribosom pada RE kasar
6.      Protein yang ditranspor
7.      Vesikel transpor
8.      Badan golgi
9.      Bagian cis dari badan golgi
10.  Bagian trans dari badan golgi
11.  Cisternae badan golgi
RIBOSOM

Pengerian Ribosom
Ribosom merupakan struktur atau kelompok multimolekular yang berperan sebagai pabrik penghasil protein dan partiekl nucleoprotein yang tersusun oleh ribonukleat ribosom (r-RNA).
Fungsi Ribosom
1.      Sebagai tempat sintesis protein
2.      Mesin yang mengatur dan memilih komponen-komponen yang terlibat dalam sintesis protein.
3.      Untuk mengikat asam-asam amino yang ada dalam sitoplasma.
Bentuk Ribosom
Ribosom berbentuk bulat atau lonjong, diameter 15-25 nm. Terdiri dari dua subunit dapat dipisahkan dengan cara menurunkan konsentrasi ion Mg medium. Pada eukaryote subunit yang lebih kecil mengendap pada 40s, sedang subunit yang besar mengendap pada 60s.
Ribosom ada dua macam bentuk yaitu;
1.      Ribosom bebas dalam matrik sitoplasma dan terdapat menempel pada dinding/membrane gelembung-gelembung terutama reticulum endoplasma. Ribosom ini berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan digunakan sendiri oleh sel yang nantinya akan digunkan untuk pertumbuhan sel dan pembelahan sel.
2.      Ribosom yang menempel pada reticulum endoplasma berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel yang mempunyai fungsi sekresi.
Struktur Ribosom
Struktur Ribosom di bagi atas dua buah sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil, yaitu sebagai berikut:
1.      Sub unit besar
Sub unit besar ribosom prokariotik mengandung dua buah molekul rRNA, masing-masing 23S dan 5S. Sub unit besar ini mengandung 31-34 jenis protein. pada eukariotik memiliki sendimentasi 60S serta 45-49 jenis protein.
2.      Sub unit kecil
Sub unit kecil prokariotik hanya mengandung sebuah rRNA  dengan koefisien sendimentasi 16S dan 21 jenis protein. pada eukariotik hanya memili satu buah rRNA  dengan koefisien senddimentasi 18S dan 33 buah protein.
Mekanisme sintesis protein
Ada 3 proses dalam mekanisme sintesis protein yaitu:
  1. Pemrakarsaan (Initiation)
Menempelnya ribosom sub unit kecil pada mRNA tidak pada sembarang tempat, melainkan pada pada tempat khusus sebelum kodon pemrakarsaan dari gen yang akan di salin, tempat khusus ini disebut tempat pengikat ribosom. Pada mRNA eukariotik tidak memiliki tempat pengikat ribosom, sebagai gantinya mereka memiliki struktur tudung.
  1. Perpanjangan (Elongation)
EF-Tu dan EF-Ts. GTP diperlujkan sebagai penghasil tenaga. dua buah tempat tRNA terisi oleh tRNA yang bermuatan asam amino, dan kedua asam amino inio berada sangat berdekatan, terjadilah ikatan peptida antara gugus karboksil dari Fmet dan gugus amin dari asam amino yang kedua. reaksi ini menggunakan katalisator enzim transferase peptidil, yang kemungkinan merupakan kombinasi beberapa jenis protein ribosomal.
  1. Pemberhentian (Terminator)
Pemberhentian terjadi apabila kodon berhenti (UAA, UAG, atau UGA) masuk ke tempat A. Tidak ada molekul tRNA satu pun yang memiliki anti kodon yang dapat berpasangan basa dengan kodon-kodon penghenti. Sebagai ganti molekuil tRNA, masuklah factor pembebas RF ke tempat A.
Gambar Ribosom











APARATUS GOLGI (BADAN GOLGI ATAU KOMPLEK GOLGI)

Pengertian Aparatus Golgi
Aparatus Golgi Merupakan organel yang terdapat dalam sitoplasma dengan letak, ukuran dan jumlah yang berbeda-beda antara sel yang satu dengan sel yang lainnya. pada mulanya sel ini ditemukan oleh Camillo Golgi pada tahun 1898 di dalam jaringan saraf otak yang difikasi dengan larutan bikromat dan diwarnai dengan garam perak.
Fungsi Aparatus Golgi
Adapun fungsi badan golgi yaitu sebagai berikut:
  1. Penambah karbohidrat (glikosilasi)
  2. Sebagai sinyal (reseptor)
  3. Sebagai sintesis protein.
  4. Meneruskan proses RE yang akan akan dikemas.
5.      Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
6.      Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
7.      Membentuk dinding sel tumbuhan.
8.      Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
9.      Untuk membentuk lisosom.
10.  Tempat untuk memodifikasi protein.
11.  Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
Struktur Apartus Golgi
Struktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.
Menurut kekutubannya Aparatus Golgi dibagi dua yaitu :
1.      Forming face merupakan kutub bawah, yang dekat dengan inti(reticulum endoplasma). disebut forming face karena dibagian ini bahan yang akan disekresi diproses, dibentuk atau dirakit.
2.      Maturing face merupakan kutub atas, yang dekat ke PL (membrane sel). Disebut maturing face karena dibagian ini bahan yang akan disekresi mengalami pematangan, dipadatkan, kemudian dibungkus di daloam gelembung atau vakuola.
Gambar Apparatus Golgi                                       
Keterangan:
1.      Vesikel retikulum endoplasma
2.      Vesikel eksositosis
3.      Sisterna
4.      Membran sel
5.       Vesikel sekresi.

KLOROPLAS
Pengertian Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak terdapat pada sel hewan. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas mengandung
DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe prokariotik.
Fungsi Kloroplas
Sebagai tempat terjadinya proses fotosintesi. lain-lain adalah kromoplas (jingga atau kuning), amiloplas (menghasilkan dan menyipan amilum), elaioplas (menghasilkan lemak atau minyak), dan proteinoplas (menghasilkan protein).
Struktur Kloroplas
Kloroplas terdiri atas dua bagian besar, yaitu:
1.      Membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
2.      Membran dalam yang bersifat permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat, dan ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam. Bagian dalam kloroplas mengandung DNA, RNAs, ribosom, stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum terdiri atas membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara membran tilakoid).







Gambar Kloroplas











                                                                                                          


1
Cranium
Tengkorak
2
Mandibula
Tl.Rahang
3
Clavicula
Tl.Selangka
4
Scapula
Tl.Belikat
5
Sternum
Tl.Dada
6
Rib
Tl.Rusuk
7
Humerus
Tl.Pangkal Lengan
8
Vertebra
Tl.Punggung
9
Radius
Tl.Pengumpil
10
Ulna
Tl.Hasta
11
Carpal
Tl.Pergelangan Tngan
12
Metakarpal
Tl.Telapak Tngan
13
Falang
Tl.Ruas Jri Tngan&Kaki
14
Pelvis
Tl.Panggul
15
Femur
Tl.Paha
16
Patella
Tl.Lutut
17
Tibia
Tl.Kering
18
Fibula
Tl.Betis
19
Tarsal
Tl.Pergelangn Kaki
20
Metatarsal
Tl.Telapak Kaki


Tulang
Tulang disebut alat gerak pasif karena digerakan oleh otot
Fungsi tulang :
1.      Formasi Bentuk Tubuh
2.      Formasi Sendi-Sendi
3.      Pelekatan Otot-Otot
4.      Sebagai Pengungkit
5.      Penyokong Berat Badan
6.      Proteksi
7.      Tempat Pembentukan Sel Darah
8.      Fungsi Immunologis
9.      Penyimpan Kalsium
10.  Menegakan tubuh
11.  Melindungi alat tubuh yang vital

Hubungan antartulang (artikulasi)
images.jpegTerbentuknya sendi : Mula-mula tulang rawan di daerah sendi akan membengkak dan membentuk ujung tulang yang berdekatan. Agar tidak lepas kedua ujung tulang diikat oleh jaringan ikat. Selanjutnya, pada ujung tulang sendi terisi osteoblas (pembentuk tulang), sehingga pada ujung tulang terjadi penulangan. Kemudian  ujung tulang terlidungi oleh selaput sendi membran sinovial yang mampu menghasilkan minyak sendi (minyak sinovial)


1. Sinartrosis\Sendi mati
Persendian yang tdk dpt digerakkan, misalnya hubungan antar tulang kepala
Berdasarkan penghubungnya :
  1. Sinartrosis sinkondrosis bila dihubungkan oleh kartilago. Contohnya hubungan antar ruas tulang belakang dan hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada
  2. Sinartrosis sinfibrosis bila dihubungkan oleh jaringan ikat serabut (fibrosa). Contoh : hubungan antar sendi tulang tengkorak
2. Amfiartrosis
Persendian yang menggerakkan dengan gerakan yang sangat terbatas. Co: Hubungan antar tulang rusuk dan tulang belakang
1.      Simfisis dihub kartilago serabut pipih, sendi antar tulang belakang dan tl kemaluan
2.      Sindesmonis dihub jaringan ikat seabut da ligamen, sendi antartulang betis dan tl kering.
3. Diartrosis/Sendi Gerak
Macam-macam sendi gerak :
n Sendi peluru : lekuk dan bengkok, ke segala arah, berporos 3, tulang gelang bahu & lengan
n Sendi engsel : ujung engsel, berporos 1, 1 arah, siku, lutut, mata kaki, ruas antarjari
n Sendi putar : mengitari tulang lain, 1 poros, grakan rotasi, antartulang hasta dan pengumpil
n Sendi pelana : berporos 2, antartulang telapak tangan dgn pergelangan tangan
n Sendi Luncur : menggeser, tdk berporos, antartulang pergelangan tangan
n Sendi kodiloid dan elipsoid : berporos 2, ke kiri kanan depan belakang, oval elips, antar tl pengumpil dan pergelangan tangan

Gerak karena adanya persendian/ Sifat otot
Antagonis: gerak berlawanan
    Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk, membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
    Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak mendekati badan
    Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak mengangkat
    Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi, menelungkupkan tangan
    Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh >< Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Sinergis: gerak searah. Pronaton teres dan kuadratus.

Sumber Energi untuk Gerak Otot
§  ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.
                      ATP ---- ADP + P
Aktin + Miosin ------------------------- Aktomiosin
                             ATPase
§  Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.
                               kreatin
Fosfokreatin + ADP ----------------- keratin + ATP
                               Fosfokinase
§  Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu, fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.

Kelainan pada Otot

Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1.     Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan kemampuan berkontraksi.
2.     Kelelahan Otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini berlanjut dapat terjadi kram.
3.     Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
4.     Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur - angsur sehingga menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
5.     Kaku Leher (Stiff) adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff terjadi akibat kesalahan gerak.

Mekanisme otot
a. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang posisinya tetap atau sedikit bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
b. Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang mengalami perubahan posisi saat otot berkontraksi disebut insersio.
Secara mikroskopis otot lurik tampak tersusun atas garis-garis gelap dan terang seperti terlihat pada Gambar 4.20. Penampakan tersebut disebabkan adanya miofibril. Setiap miofibril tersusun atas satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer dibatasi dua garis Z (perhatikan gambar). Sarkomer mengandung dua jenis filamen protein tebal disebut miosin dan filamen protein tipis disebut aktin. Kedua jenis filamen ini letaknya saling bertumpang tindih sehingga sarkomer tampak sebagai gambaran garis gelap dan terang. Daerah gelap pada sarkomer yang mengandung aktin dan miosin dinamakan pita A, sedangkan daerah terang hanya mengandung aktin dinamakan zona H. Sementara itu, di antara dua sarkomer terdapat daerah terang yang dinamakan pita I.
Apa yang terjadi ketika otot berkontraksi? Ketika otot berkontraksi, aktin dan miosin bertautan dan saling menggelincir satu sama lain. Akibatnya zona H dan pita I memendek, sehingga sarkomer pun juga memendek.
Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga otot yang melekat pada tulang bergerak.
Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang cukup, otot akan berelaksasi sempurna di antara 2 kontraksi. Namun jika jarak rangsang singkat, otot tidak berelaksasi melainkan akan berkontraksi maksimum atau disebut tonus. Jika otot terus-menerus berkontraksi, disebut tetanus.
Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh darah, sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP terurai menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi. Energienergi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.
Pemecahan zat-zat akan menghasilkan energi untuk kontraksi otot berlangsung dalam keadaan anaerob sehingga fase kontraksi disebut juga fase anaerob.
Energi yang membentuk ATP berasal dari penguraian gula otot atau glikogen yang tidak larut. Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen (pembentuk asam laktat) dan diubah menjadi glukosa (gula darah) + asam laktat. Glukosa akan dioksidasi menghasilkan energi dan melepaskan CO2 dan H2O. Perhatikan skema di bawah.
cara singkat proses penguraian glikogen sebagai berikut. Proses penguraian glikogen terjadi pada saat otot dalam keadaan relaksasi. Pada saat relaksasi diperlukan oksigen sehingga disebut fase aerob.
Asam laktat atau asam susu merupakan hasil samping penguraian laktasidogen. Penimbunan asam laktat di dalam otot dapat mengakibatkan pegal dan linu atau menyebabkan kelelahan otot. Penguraian asam laktat memerlukan banyak
oksigen
Gangguan dan Kelainan pada Tulang
         Gangguan mekanik
        Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura tertutup, fisura.
         Gangguan Persendian
        Dislokasi sendi: bergesernya sendi
        Terkilir  : tertariknya ligamentum ke posisi salah
        Ankilosis :sendi ga bisa gerak, menyatu
        Artritis (radang sendi),
a.       Artritis  Gout : timbunan asam urat pada jari2 lengan. Ruas jari membesar
b.      Osteoartritis : penipisnya tl rawan  sehingga mengalami degenerasi
c.       Artritis eksudatif ; terisinya rongga sendi oleh cairan  getah radang. Kuman.
d.      Artritis sika : berkurangnya minyak sendi
         Gangguan fisiologis
        Microcephalus, osteoporosis, rachitis
         Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
        Lordosis(depan), skoliosis(samping), kifosis(belakang), subluksasi
         Infeksi sendi : infeksi gonorhoe dan sifilis, layuh sendi (tdk bertenaga, layuhnya tl)




RANGKA AKSIAL
Jmlh
A
Tengkorak


Tulang dahi : frontal
1

Tulang ubun-ubun: parietal
2

Tulang kepala belakang: osipital
1

Tulang pelipis : temporal
2

Tulang pipi : zigomatik
2

Tulang baji : sphenoid
1

Tulang rahang bawah : mandibula
1

Tulang rahang atas : maksila
2

Tulang air mata : lakrimal
2

Tulang hidung : nasal
2

Tulang tapis : ethmoid
1

Tulang pisau luku : vomer
1

tulang lelangit : palatin
2

Konka inferior
2

Tulang martil : maleus
2

tulang paron/landasan : inkus
2

sanggurdi : stapes
2
B
Hioid
1
C
Tulang belakang


Tulang leher : seviks
7

Tulanng punggung : toraks
12

Tulang pinggang : lumbar
5

Tulang kelangkang : sakrum
1

Tulang ekor : koksigea
1
D
Tulang dada dan Rusuk


Kepala tulang dada : manubrium
1

Badan tulang dada : korpus
1

Taju pedang : xiphoid prosesus
1

Rusuk sejati : costae vera
7 psg

Rusuk palsu : costae sporia
3 psg

Rusuk melayang : costae fluctuantes
2 psg
RANGKA APENDIKULER
A
Tulang anggota gerak atas


Tulang lengan atas : humerus
2

Tulang pengumpil : radius
2

Tulang hasta: ulna
2

Tulang pergelangan tangan : karpal
16

Tulang telapak tangan : metakarpal
10

Tulang jari-jari tangan : falanges
28

Tulang selangka : klavikula
2

Tulang belikat : skapikula
2
B
Tulang Anggota Gerak Bawah


Tulang paha : femur
2

Tulang tempurung lutut : patela
2

Tulang kering : tibia
2

Tulang betis : fibula
2

Tulang pergelangan kaki : tarsal
14

Tulang telapak kaki : metatarsal
10

Tulang jari-jari kaki : falanges
28

Tulang koksa : inomiat
2





A. Jaringan Epithelium
Tersusun sangat rapat satu dengan lainnya
Lapisan sel selalu menghadap ke permukaan
Avascular (tanpa pembuluh darah)
Regenerasi tinggi
Klasifikasi epitalium
1. Epithelium Pipih Selapis
Disusun oleh selapis sel berbentuk pipih
Tersusun dalam suatu lapisan yang sangat rapat,tipis yang tepinya tidak teratur.
Umumnya berfungsi untuk pertukaran gas.
Contohnya epitel pada alveolus dan dinding pembuluh kapiler.
2. Epithelium Kubus Selapis
Disusun oleh selapis sel berbentuk kubus dengan inti yang bulat di tengah
Biasanya terdapat pada saluran/kelenjar
Membentuk dinding saluran ginjal
Membungkus ovarium
3. Epitelium Batang Selapis
Tersusun atas selapis sel berbentuk memanjang
Berfungsi : absorpsi, sekresi
Letak: usus halus, saluran rahim
4. Epithelium Pipih Berlapis
Sel yang menyusun terdiri dari beberapa lapis sel
Berbentuk pipih, berfungsi sebagai pelindung
Letak ditemukan : Kulit ,Mulut ,Esophagus
5. Epithelium Kubus dan Batang Berlapis
Tersusun dari 2 lapis sel / lebih berbentuk kubus
Letak: Kelenjar susu, kelenjar ludah dan pangkal esofagus
Berperan dalam sekresi
6. Epithelium Transisional
Merupakan epitelium berlapis yang bentuk selnya dapat berubah-ubah
Letak pada organ urinaria. Membungkus kantung urin sebelah dalam

Berdasarkan bentuk dan strukturnya, kelenjar eksokrin dapat dibedakan:
¨  Kelenjar tubuar sederhana
¨  Kelenjar tubular bergelung sederhana
¨  Kelenjar tubular bercabang sederhana
¨  Kelenjar alveolar sederhana
¨  Kelenjar tubular majemuk
¨  Kelenjar alveolar majemuk
¨  Kelenjar alveolar dan tuular majemuk
B. Jaringan Ikat
Merupakan jaringan yang ditemukan pada semua organ tubuh.
Jaringan ikat terdiri dari 2 komponen, yaitu : sel-sel jaringan ikat, dan matriks ekstraseluler (serat/serabut dan substansi dasar).
Fungsi umum : Mengikat satu organ dengan organ lainnya, Menopang organ tubuh , Memberi perlindungan organ tubuh
Komponen Jaringan Ikat
Substansi Dasar – Bersifat semi cair, disusun oleh asam hialuronat (protein) dan mukopolisakarida.
Serat  :
  Dihasilkan oleh sel jaringan ikat
  Berdasarkan bentuknya, ada 3 jenis serat penyusun matriks
   Serat Kolagen
   Serat Elastin
   Serat Retikuler

Jenis-Jenis Jaringan Ikat
1. Jaringan Ikat Longgar
     Dicirikan dengan susunan seratnya yang longgar/tidak rapat
     Serat penyusunnya adalah kolagen
     Komponen sel penyusun serat adalah sel fibroblas
     Fungsi : Menyokong, mengelilingi dan menghubungkan elemen dari jaringan / organ lain.
2. Jaringan Ikat Padat
     Disusun oleh sel-sel fibroblas
     Komponen matriksnya berupa serat kolagen yang tersusun padat dan teratur
     Contoh : Tendon – Penghubung otot dgn tulang, Ligamen – Penghubung tulang dgn tulang
3.  Kartilago (Tulang Rawan)
     Disusun oleh : Sel-sel kondrosit , Sejumlah serat kolagen , Matriks keruh dan elastis
     Berfungsi menyusun kerangka bayi yang baru lahir
     Terdapat pada organ-organ tertentu, seperti daun telinga, hidung, tulang rusuk, dll
4. Tulang (Osteon)
     Disusun oleh : Sel tulang (osteosit), Matriks keras (endapan kalsium),Serat kolagen
     Berfungsi melindungi organ tubuh dan memberi bentuk tubuh
5. Jaringan Lemak
     Adalah jaringan ikat yang mengandung atau menyimpan lemak
     Fungsi : Melindungi beberapa organ, Menyimpan cadangan makanan , Mengatur suhu tubuh
6. Darah
1. sel-sel darah
a. Eritrosit
. Berbentuk cakram, bikonkaf dan tidak berinti
. Memiliki protein
. Dibentuk dalam sumsum tulang
b. Leukosit
Dibentuk dalam sum-sum tulang dan limfe berfungsi sebagai hasil imunitas.
c. Trombosit
Bertugas dalam proses pembekuan darah, tidak memiliki inti, ukurannya lebih kecil dari eritrosit dan berbentuk cakram
2. Plasma darah
Mengandung Serat yaitu fibrin. Berfungsi sebagai tempat pembentukkan antibodi

C. Jaringan Otot
1. Otot Polos
Cara kerja
¢  Bekerja secara tak sadar
¢  Menyusun organ-organ yang berongga
¢  Gerak yang dihasilkan dinamakan peristaltik
Bentuk sel
¢  seperti cakram, dgn inti di tengah
¢  1 sel memiliki 1 inti sel
2. Otot Rangka
Cara kerja
¢  Bekerja secara disadari
¢  Menempel pada rangka
Bentuk sel
¢  Bentuk sel memanjang berlurik-lurik
¢  Sel memiliki inti berjumlah banyak
¢  Letak inti sel di tepi
3. Otot Jantung
Letak
¢  Ditemukan hanya pada jantung
Cara Kerja
¢  Bekerja secara tidak disadari
Bentuk sel
¢  Sel berbentuk memanjang dengan lurik-lurik
¢  Serabut selnya bercabang-cabang
¢  Setiap sel memiliki 1 inti sel
¢  Inti sel terletak di tengah

Ciri-ciri
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
Letak inti
Satu,ditengah
Banyak, di tepi.
1 atau 2, di tengah.
Sifat kerja
Involunter
(saraf otonom/tak sadar)
Volunter (saraf sadar)
Involunter
Miofibril
Homogen tidak berwarna
Sejajar berwarna gelap
Sejar berwarna gelap
Letak
Dinding saluran pencernaan, pernapasan, darah, kandung kemih dan saluran reproduksi
Rangka atau tendon otot lain
Di Jantung

D. Jaringan saraf
 
Neuron tersusun oleh            :
1. Badan sel berfungsi : Mengatur semua kegiatan dalam sel
2. Dendrit berfungsi : Membawa rangsang ke badan sel
3. Akson berfungsi : Membawa rangsang meninggalkan badan sel
Macam ranngsangan :
1. Neuron sensoris/aferen berfungsi : Menyampaikan rangsang dari reseptor ke saraf pusat
2. Neuron asosiasi/intermediet berfungsi : Penghubung antara N. sensoris dan N.motoris
3. Neuron motoris/eferen berfungsi :Menyampaikan rangsang dari saraf pusat ke efektor:






Tabel Perbandingan antara eritrosit, leukosit dan trombosit
No
Faktor pembeda
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah putih (leukosit)
Keping darah (trombosit)
1.
Tempat produksi
Sumsum tulang
Sumsum tulang dan buku limfa
Sumsum tulang
2.
Jumlah
5.000.000/mm3
7.000/ mm3
250.000/ mm3
3.
Ukuran
7,5 µm
5-9 µm
2-4 µm
4.
Bentuk
Cakram bikonkaf
Tidak beraturan
Tidak beraturan
5.
Struktur
·         Tanpa nukleus
·         Mempunyai hemoglobin
·         Mempunyai nukleu
·         Tanpa     hemoglobin
·         Tanpa nukleus
·         Tanpa hemoglobin
6.
Fungsi
Membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh
·         Fagosit memakan kuman
·         Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman
Pembekuan darah
Golongan darah
         Golongan darah dapat digolongkan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O (nol)
         Orang yang memberikan darah disebut donor
         Orang yang menerima darah disebut resipien
         Darah dapat menggumpal karena adanya aglutinogen dan aglutinin
         Aglutinogen adalah zat protein darah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin
         Ada dua macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B
         Aglutinin adalah zat protein darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen
         Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin a (anti zat A) dan aglutinin b (anti zat B)

Gol darah & unsur pokok aglutinogen & aglutinin.              Uji serum golongan A, B, AB, dan O.



         Aglutinogen A dapat digumpalkan aglutinin a (anti A)
         Aglutinogen B dapat digumpalkan oleh aglutinin b (anti B)
         Golongan darah A mengandung zat Aglutinogen A dan aglutinin b
         Golongan darah B mengandung zat Aglutinogen B dan aglutinin a
         Golongan darah AB mengandung zat Aglutinogen A dan  B, dan tidak memiliki aglutinin
         Golongan darah O tidak mengandung zat Aglutinogen A dan B, tetapi memiliki aglutinin a dan b
penggolangan darah
transfusi darah

Gol darah
Golongan Darah
Aglutinogen (eritrosit)
Aglutinin (plasma darah)
A
A
β
B
B
α
AB
AB
-
O
-
αβ



Transfutasi darah
Resipien
A
B
AB
O
Donor
A
-
+
-
+
B
+
-
-
+
AB
+
+
-
+
O
-
-
-
-

Uji Gol darah
Serum Anti A
Serum Anti B
Golongan Darah
Aglutinasi dari darah yang belum diketahui golongan
Nya
-
-
O
+
-
A
-
+
B
+
+
AB

Faktor Rhesus
         Aglutinogen yang terdapat pada sel darah merah manusia dan kera rhesus
         Orang mempunyai Rh+ jika mempunyai antigen faktor Rh
         Orang mempunyai Rh- jika tidak mempunyai antigen faktor Rh
         Indonesia hampir 100 % Rh+, India 93 % Rh+, Eropa 85 % RH+.

         Orang yang Rh- ditransfusi dengan Rh+, akan dibentuk antibodi karena Rh+ merupakan antigen.
         Pada transfusi kedua kali, maka orang yang Rh- akan terjadi penggumpalan darah karena di dalam tubuhnya telah terdapat antibodi.
         Jika ayah Rh+ dan ibu Rh- anaknya akan mempunyai Rh+. Rh+ akan menyeberang ke darah ibu sehingga akan dibentuk antibodi. Jika ibu hamil kedua kalinya, antibodi pada tubuh ibu akan bertambah banyak, antibodi masuk ke tubuh janin. Darah fetus akan mengalami kerusakan yang disebut eritroblastosis fetalis.

Penyakit darah
         Anemia : kekurangan sel darah merah atau hemoglobin
         Anemia Besi : kekurangan zat besi
         Hemofilia : tidak adanya mekanisme pembekuan darah
         Leukositosis : penambahan jumlah sel darah putih dalam darah
         Leukopenia : berkurangnya sel darah putih
         Limfositosis : pertambahan jumlah limfosit

Sistem Transportasi Protozoa
*    Protozoa menyerap oksigen dan air melalui seluruh permukaan tubuhnya
*    Zat tersebut masuk ke dalam plasma sel
*    Zat-zat tersebut beredar di dalam sitoplasma melalui proses difusi
*    Zat-zat sisa yang dihasilkan diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan
Porifera
*    Porifera memiliki sel-sel ameboid yang berfungsi mengedarkan makanan
*    Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), kemudian diberikan ke sel-sel ameboid
*    Sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan makanan
*    Makanan porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum
struktur porifera
Cnidaria
*    Contoh: Hydra
*    Makanan yang telah dicerna di dalam rongga gastrovaskuler langsung diserap oleh sel-sel endoderma penyusun dinding rongga gastrovaskuler
*    Sel-sel endoderma memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara difusi dan osmosis
*    Sisa makanan dikeluarkan melalui mulut
Planaria
*    Makanan masuk ke dalam usus
*    Usus bercabang-cabang ke seluruh tubuh untuk mengedarkan makanan
*    Usus tersebut disebut gastrovaskuler, yang berfungsi sebagai pencerna makanan dan mengedarkannya ke seluruh tubuh
nocircsys
Cacing Tanah
*    Alat transportasi cacing tanah terdiri atas:
1.     Pembuluh darah, yang terdiri atas:
a.     Pembuluh darah punggung (dorsal)
b.     Pembuluh darah perut (ventral)
2.     Pembuluh kapiler, yang menghubungkan pembuluh punggung dan pembuluh perut
3.     Lengkung aorta sebagai jantung
*    Peredaran darah cacing merupakan sistem peredaran darah tertutup
Serangga
*    Peredaran darah serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka
*    Sistem transportasi belalang terdiri atas pembuluh beruas-ruas yang menyerupai gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung, di atas saluran pencernaan.
*    Bagian belakang pembuluh tersebut ujungnya tertutup, sedangkan bagian paling depan ujungnya terbuka. Pembuluh tersebut berfungsi sebagai jantung sehingga disebut jantung pembuluh
SERANGGA
IKAN
*    Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal
*    Jantung ikan terdiri dari serambi dan bilik
*    Peredaran darah ikan:
respirasi pisces
Katak
*    Sistem peredaran darah katak tertutup dan ganda
*    Jantung katak terdiri atas serambi kiri dan kanan serta satu bilik
*    Peredaran darah katak:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

92373-tIFjK1R4crfbk26ImkOQX8taovxZnlz3