5

Selamat Datang... Blog Ini Hanya Ingin Berbagi Ilmu Dan Sharing Pengetahuan Dan Informasi Bersama....

Selasa, 04 Desember 2012

Bab 3 sistem rangka

Share on :
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

SISTEM GERAK PADA MANUSIA
By. Eko Sutrisno[1]

Gerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup dan suatu tanggapan makhluk hidup terhadap rangsangan dari lingkungan. Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan otot. Rangka disebut alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak aktif. Dapat disebut demikian karena rangka hanya dapat digerakkan oleh otot.

1.        Rangka
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah. Tulang satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian (artikulasi). Sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi oleh kulit dan otot disebut endoskeleton. Fungsi rangka antara lain sebagai berikut.
a.      Memberikan bentuk tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh,
b.      Melindungi organ yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
c.       Alat gerak pasif,
d.      Tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
e.       Tempat pembentukan sumsum tulang belakang sel-sel darah merah
Rangka tubuh manusia tersusun ± 206 tulang dari berbagai macam ukuran dan bentuk. Tulang dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.      Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan tulang yang berbentuk tidak beraturan.
1) Tulang panjang (pipa), terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis dan ruas tulang jari. Di dalam rongga tulang pipa berisi sumsum merah.
2) Tulang pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Di dalamnya terdapat sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
3) Tulang pipih, terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang tempurung kepala, tulang belikat, dan tulang panggul.
4) Tulang yang bentuknya tidak beraturan, terdapat pada tulang wajah dan ruas-ruas tulang belakang.
b.      Berdasarkan komponen penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
1) Tulang rawan (kartilago), ciri-cirinya yaitu terdiri atas sel-sel tulang rawan, bersifat lentur dan elastis, banyak mengandung zat perekat atau kondroblast, dan sedikit zat kapur. Tulang rawan tersusun atas kolagen protein yang liat dan kenyal serta elastin protein yang lentur. Tulang pada bayi banyak tersusun atas tulang rawan. Contoh pada tulang hidung, ujung tulang pipa, daun telinga, antarruas tulang belakang, trakea, dan ujung tulang rusuk.
2) Tulang keras, ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di sekitar sel-sel tulang. Osteoblas juga membentuk sel tulang (osteosit). Selain osteoblas juga terdapat osteoklas yang merombak tulang dalam proses pembentukan rongga sumsum tulang. Sel-sel tulang keras menghasilkan suatu senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Ke dalam matriks tulang itu akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2). Oleh karena itu matriks tulang menjadi keras. Proses pengerasannya disebut penulangan (osifikasi). Pada struktur tulang keras terdapat sistem havers yaitu suatu kesatuan antara sel-sel tulang dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf.
Rangka manusia terdiri dari rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial (rangka poros), terdiri dari 80 rangka tubuh yaitu tulang belakang, kepala, rusuk dan dada. Sedangkan rangka apendikular (rangka tambahan), terdiri dari 126 tulang yaitu gelang bahu, kaki depan, gelang panggul, dan kaki belakang.
a.         Rangka aksial, terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1)   Tulang penyusun kepala (tengkorak) terdiri dari tulang tempurung kepala (10 tulang) dan tulang-tulang wajah (13 tulang).
Tengkorak terdiri atas tengkorak wajah (muka) dan tengkorak pelindung otak.
  1. Tengkorak wajah (muka)
Tengkorak wajah terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang rahang atas, tulang ini berjumlah 2 buah, merupakan tempat melekatnya gigi atas serta membatasi dinding rongga hidung.
2) Tulang rahang bawah, bentuk huruf U dengan setiap ujungnya membentuk 2 cabang. Setiap ujung cabang tersebut mempunyai bentuk menyerupai benjolan yang merupakan tempat tertanamnya gigi bawah.
3) Tulang langit-langit, terdiri atas 2 buah tulang yang memisahkan rongga mulut dengan rongga hidung.
4) Tulang pipi, terdiri atas 2 buah tulang. Tulang pipi bergabung dengan tulang pelipis membentuk lengkung tulang pipi dan rongga mata dari bagian samping dan bawah.
5) Tulang pisau luku, terdiri atas 2 buah tulang. Tulang ini merupakan bagian bawah dari sekat rongga hidung juga merupakan bagian dari tulang muka. Rongga hidung juga ditutupi dengan dua buah tulang.
    1. Tengkorak pelindung otak
Tengkorak pelindung otak terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang pelipis,                   4) Tulang dahi,
2) Tulang ubun-ubun,           5) Tulang baji, dan
3) Tulang tapis,                      6) Tulang belakang kepala.
2)   Tulang Badan
Tulang badan terdiri atas lima macam tulang, yaitu tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang bahu, dan tulang panggul.
a.      Tulang belakang
Tersusun atas ruas-ruas yang kuat dan fleksibel untuk menyangga kepala. Terdiri dari 33 ruas tulang, yaitu 7 ruas tulang leher. Ruas pertama tulang leher disebut tulang atlas, sedangkan ruas kedua disebut tulang pemutar, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.
Bentuk tulang belakang melengkung menyerupai huruf S berfungsi untuk menjaga keseimbangan badan.
b.      Tulang rusuk (Iga)
Tersusun dari 12 pasang tulang iga yang semuanya berpangkal pada tulang punggung dan terdiri dari:
a)        Rusuk sejati
Berjumlah 7 pasang, di bagian depan menempel pada tulang dada, sedangkan bagian belakang menempel pada tulang punggung.
b)        Rusuk Palsu
Berjumlah 3 pasang, pada bagian belakang menempel pada tulang punggung, sedangkan bagian depan menempel pada tulang rusuk di atasnya.
c)        Rusuk melayang
Berjumlah 2 pasang, pada bagian belakang tulang rusuk menempel pada bagian tulang punggung dan bagian depan melayang karena tidak menempel pada tulang dada.
3)   Tulang dada
Merupakan sebuah tulang pipih yang terletak di tengah dada. Tulang dada dibedakan menjadi tiga yaitu:
a)    bagian atas (hulu), sepotong tulang berbentuk segitiga, yang berhubungan dengan selangka,
b)    bagian badan, yang berhubungan dengan tujuh pasang tulang rusuk sejati, serta
c)    tulang pedang-pedangan (bagian taju pedang), yang tersusun atas tulang rawan.
b.         Rangka apendikular, tersusun atas tulang-tulang sebagai berikut:
1)        Tulang bahu,
Berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang selangka dan belikat.
-       Tulang belikat melekat pada otot-otot punggung, ujung lateralnya bersendi dengan selangka dan tulang lengan atas. memiliki 2 tonjolan yang berbentuk mangkok sendi. Tonjolan yang satu disebut taju paruh gagak. Gelang bahu tidak terlalu stabil tetapi memungkinkan alat gerak bagian atas bergerak bebas.
-       Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada tulang dada, ujung yang lain melekat pada ujung bahu.
2)        Tulang lengan
Tulang lengan tersusun atas 60 tulang yang terdiri dari:
ü 2 tulang lengan bagian atas yang membentuk sendi peluru dengan tulang belikat.
ü Bagian bawah yang membentuk sendi engsel dengan 2 tulang hasta (letaknya searah dengan jari kelingking) dan 2 tulang pengumpil (letaknya searah dengan ibu jari).
ü Tulang hasta yang membentuk tulang lengan bawah.
ü 16 (2 × 8) tulang pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan tangan.
ü 10 (2 × 5) tulang tapak tangan.
ü 28 (2 × 14) tulang ruas-ruas jari tangan. Antara ruas satu dengan yang lain dihubungkan dengan sendi engsel sehingga bisa ditekuk dan digerak-gerakkan.
3)    Gelang panggul, terdiri dari 2 tulang pinggul kanan dan kiri atau tulang usus (ilium), 2 tulang duduk (pubis) dan 2 tulang kemaluan (ischium). Gelang panggul sangat stabil karena berfungsi sebagai penahan berat tubuh. Gelang panggul berhubungan dengan alat gerak bagian bawah.
4)    Tulang kaki
Tulang kaki tersusun atas 60 tulang yang terdiri atas:
a.    2 tulang paha yang pada bagian atasnya membentuk seperti tombol dan membentuk sendi peluru dengan tulang panggul.
b.    2 tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk sendi engsel dengan tulang paha serta mempunyai tonjolan pada ujung bagian bawahnya yang disebut dengan mata kaki dalam.
c.    2 tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Pada bagian bawah tulang terdapat mata kaki luar. Tulang betis berfungsi sebagai tempat melekatnya otot kaki.
d.   2 tulang tempurung lutut (patella) merupakan bagian dari tungkai.
e.    14 tulang pangkal kaki. Tulang pangkal kaki ini antara satu dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan pengikat yang membentuk suatu susunan. Tulang yang terbesar berguna untuk tulang loncat dan tulang tumit.
f.     10 tulang tapak kaki membentuk telapak  kaki.
g.    28 tulang Ruas-ruas jari kaki.
2.        Hubungan Antartulang (Persendian/Artikulasi)
Persendian ialah tempat perhubungan antara tulang-tulang penyusun rangka tubuh. Tulang hanya dapat dibengkokkan atau diputar di daerah sendi saja karena tulang sendiri terlalu keras untuk dibengkokkan tanpa patah. Secara fungsional (sifat geraknya),sendi dapat dibedakan sebagai berikut:
a.    Sendi mati (sinartrosis), yaitu sendi yang tidak memungkinkan adanya gerak karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contohnya sendi antartulang penyusun tengkorak dan gelang panggul.
b.    Sendi kaku (amphiartrosis), yaitu sendi yang pergerakannya sedikit. Contohnya pada persendian tulang rusuk dan tulang dada, pergelangan tangan dan kaki.
c.    Sendi gerak (diartrosis), yaitu sendi yang pergerakannya bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.
Sendi ini dibedakan menjadi empat macam sebagai berikut:
1)        Sendi peluru, merupakan hubungan antara dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, sedangkan yang lainnya berbentuk mangkuk sendi. Mangkuk sendi dibalut oleh jaringan ikat sendi dan memiliki cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas. Misalnya antara gelang panggul dengan tulang paha, antara gelang bahu dengan tulang lengan atas.
2)        Sendi engsel, memungkinkan pergerakan ke satu arah seperti gerakan pintu dan jendela. Misalnya sendi pada siku dan lutut.
3)        Sendi pelana, yaitu persendian di mana tulang dapat bergerak kedua arah atau bahkan memutar dan melengkung, misalnya antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
4)        Sendi putar, yaitu persendian di mana tulang yang satu berputar mengitari tulang lainnya. Misalnya antara tulang pengumpil dan tulang hasta, antara tulang betis dan tulang kering.
5)        Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Contoh: Persendian pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pada ruas-ruas tulang belakang.
3.        Otot Tubuh Manusia
Otot manusia lebih dari 600 otot tubuh merupakan 40 – 50% dari berat tubuh. Otot bersifat elastis terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan berkontraksi. Tulang-tulang tidak dapat bergerak tanpa ada otot, sehingga otot sering disebut alat gerak aktif, karena fungsi otot adalah untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh.
Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan kontrol dari saraf, otot dibagi menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
a.    Otot polos,
Terletak pada organ-organ dalam, geraknya lamban, dan bekerja tidak dipengaruhi sistem otak sadar. Maka otot polos sering disebut otot tidak sadar. Geraknya teratur dan tidak cepat lelah. Berbentuk kumparan (gelendong atau spindel) dan kedua ujungnya meruncing. Setiap sel mempunyai satu inti yang terletak di tengah. terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya.
b.    Otot lurik,
Disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka. Selnya berbentuk silinder dan memiliki banyak inti. Sel-sel otot membentuk serabut otot. Kumpulan serabut otot membentuk berkas otot. Dan kumpulan berkas otot membentuk otot atau kamu sering menyebutnya daging. Bagian tengah otot menggembung dan kedua ujungnya yang keras mengecil disebut urat atau tendon. Tendon inilah yang melekat pada tulang. Otot lurik bekerja secara sadar atau di bawah perintah otak dan kontraksi yang terus-menerus menimbulkan kelelahan. Misalnya otot lengan, otot paha, otot perut.
c.    Otot jantung,
Memiliki sifat seperti otot polos, terletak pada jantung, dan strukturnya menyerupai otot lurik. Namun otot jantung berbeda dengan otot lurik karena memiliki sel bercabang dan satu inti yang berada di tengah. Otot jantung termasuk otot tidak sadar dan dapat bekerja terus-menerus, teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.
Perbandingan tiga macam otot penyusun tubuh

Macam otot
Otot polos
Otot lurik
Otot jantung
Kontrol :
Ciri-ciri :
Tempat :
tak sadar
polos
organ-organ dalam
sadar
bergaris
rangka
tak sadar
bergaris
jantung

Otot akan berkontraksi jika mendapat rangsangan dari saraf. Kontraksi menyebabkan otot menarik tulang yang dilekatinya sehingga menyebabkan gerakan pada sendi. Kontraksi otot akan menggerakkan tulang ke suatu arah. Untuk mengembalikan tulang seperti semula, diperlukan otot lain yang menggerakkan tulang ke arah berlawanan. Dua otot yang bekerjanya saling berlawanan seperti ini disebut otot antagonis. Misalnya pada otot bisep dan trisep, yang menyebabkan lengan dapat dibengkokkan dan diluruskan. Bentuk gerakan yang bersifat antagonis dapat berupa gerakan ekstensor yaitu otot yang berperan meluruskan sendi dan fleksor yaitu otot yang berperan membengkokkan sendi.
Gerakan otot yang lain bekerja secara sinergis, yaitu otot yang bekerja secara bersamaan. Misalnya telapak tangan yang menengadah atau menelungkup oleh otot pronator yang terletak di lengan bawah.
Bagaimanakah kerja otot-otot yang ada pada tubuh kita? Berikut penjelasan!
a.      Otot bekerja dikendalikan oleh sistem saraf atau sistem koordinasi.
Mengenai sistem saraf atau sistem koordinasi ini akan dibahas pada
pelajaran kelas IX.
b.      Sistem saraf atau sistem koordinasi ini antara lain dikendalikan oleh otak dan sumsum tulang belakang. Otot yang sudah distimulasi oleh sistem koordinasi akan melakukan pergerakan secara aktif.
c.       Pada otot polos dan otot jantung, gerakan yang terjadi adalah konstan dan terus-menerus.
d.      Gerakan otot pada usus disebut sebagai gerak peristaltik, yaitu gerakan seperti memompa yang berfungsi untuk mencerna sekaligus mengeluarkan sisa makanan.
e.       Gerakan otot jantung adalah memompa darah yang bisa dirasakan sebagai detak jantung, dan lain sebagainya.
f.        Gerakan otot lurik atau gerakan sadar tidak secara terus-menerus dilakukan melainkan hanya akan bergerak pada saat-saat tertentu saja. Misalnya otot kaki hanya akan bergerak saat kita hendak berlari, melangkah, dan menendang. Gerakan otot leher hanya terjadi pada saat kita menengok, menunduk, dan lain sebagainya.
g.      Gerakan otot tidak dapat mendorong, melainkan hanya menarik. Oleh karena itu, untuk menghasilkan gerakan maju dan mundur diperlukan otot-otot yang bekerja berpasangan dengan efek yang berlawanan. Coba perhatikan otot lenganmu! Pada bagian atas lenganmu terdapat dua jenis otot, yaitu trisep dan bisep. Apabila otot bisep mengerut, otot trisep mengendur akibatnya lengan akan menekuk. Sedangkan jika trisep mengerut maka bisep mengendur dan lengan menjadi lurus.
Saat berkontraksi, otot-ototmu menggunakan energi. Otot menggunakan energi kimia dalam bentuk glukosa. Saat glukosa terurai, energi kimia berubah menjadi energi mekanis dan otot-otot berkontraksi. Ketika pasokan glukosa dalam otot habis digunakan, otot menjadi lelah. Otot memerlukan istirahat. Selama istirahat, otot dipasok dengan glukosa kembali. Otot juga menghasilkan energi panas ketika berkontraksi. Panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot membantu mempertahankan suhu tubuhmu pada tingkat yang tetap. Otot rangka yang melakukan banyak tugas, seperti tangan kananmu menjadi lebih besar dan kuat. Sebaliknya, jika kamu hanya duduk dan melihat televisi sepanjang hari, ototmu akan menjadi lunak, lembek, dan kehilangan kekuatan. Otot yang tidak dilatih menjadi lebih kecil ukurannya.
4.        Kelainan pada Tulang dan Otot
Sistem gerak dapat mengalami gangguan maupun kelainan. Gangguan atau kelainan sistem gerak dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, pengaruh zat makanan, maupun sikap tubuh yang buruk.
*        Gangguan dan kelainan pada tulang
a.    Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang sendi lutut.
b.    Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
c.    Kelainan pada tulang karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan memar. Patah tulang terdapat dua jenis yaitu patah tulang tertutup, bila tulang tidak mencuat keluar menembus kulit dan patah tulang terbuka, bila patahan tulang mencuat keluar dari kulit. Patah tulang dapat disebabkan benturan kuat. Garis patah tulang dapat berupa retakan saja, tetapi bila parah, tulangnya dapat hancur.
d.   Osteoporosis, merupakan suatu penyakit penurunan massa tulang (pengurangan jaringan tulang). Pada osteoporosis, proses penghancuran komponen tulang melebihi proses pembentukan komponen tulang. Faktor penyebabnya adalah gangguan absorbsi vitamin D dan kalsium pada usus, menurunnya kadar estrogen setelah menopause, dan kurangnya olahraga.
e.    Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
1)   Lordosis, adalah kelainan tulang belakang yang terlalu bengkok ke depan.
2)   Kifosis, adalah kelainan tulang belakang yang terlalu bengkok ke belakang atau bongkok.
3)   Skoliosis, adalah kelainan tulang belakang bengkok ke kiri atau ke kanan.
*         Gangguan pada otot
Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain sebagai berikut:
a.    Atrofi otot, adalah penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan berkontraksi. Kebalikannya hipertrofi yaitu otot menjadi lebih besar dan lebih kuat.
b.     Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c.     Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke bawah.
d.   Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot.
e.    Reumatik, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dari alat gerak yaitu otot dan tulang. Hal ini sering berkaitan dengan sendi.
f.     Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi dan  tulang rawan sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok. Kadang-kadang sendi yang terkena artritis tidak dapat digerakkan. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
g.    Lepas Sendi, sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus /sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.
Kelelahan pada Otot
Otot yang berkontraksi secara terus menerus akan mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan oleh penimbunan asam laktat yang diperoleh dari hasil metabolisme anaerob.
Sel-sel otot mengandung suatu protein yang disebut mioglobin yang mirip dengan hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Hemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen.






Sistem Gerak Pada Manusia
Fungsi Rangka
  1. Formasi Bentuk Tubuh
  2. Formasi Sendi-Sendi
  3. Pelekatan Otot-Otot
  4. Sebagai Pengungkit
  5. Penyokong Berat Badan
  6. Proteksi
  7. Tempat Pembentukan Sel Darah
  8. Fungsi Immunologis
  9. Penyimpan Kalsium
Pengelompokan Rangka Manusia
Rangka Aksial
  1. Tulang Tengkorak
  2. Tulang Belakang
  3. Tulang Dada
  4. Tulang Rusuk
Tulang Tengkorak
Tulang Tengkorak
Tulang Belakang
  1. 7 ruas tl. Leher
  2. 12 ruas tl. Punggung
  3. 5 ruas tl. Pinggang
  4. 5 ruas tl. Kelangkang
  5. 4 ruas tl. Ekor
Tulang Dada
Tulang Rusuk
7 ps tlg rusuk sejati
(costa vera)
3 ps tlg rusuk palsu
(costa spuria)
2 ps tlg rusuk melayang
Rangka Apendikuler
  1. Tulang Anggota Gerak Atas
  2. Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang Anggota Gerak Atas
  1. 2 Tulang Lengan Atas (Humerus)
  2. 2 Tulang Pengumpil (Radius)
  3. 2 Tulang Hasta (Ulna)
  4. 2 x 8 Tulang Pergelangan Tangan (Karpal)
  5. 2 x 5 Tulang Telapak Tangan (Metakarpal)
  6. 2 x 14 Tulang Jari (Falanges)
Tulang Anggota Gerak Bawah
  1. 2 tl. Paha (femur)
  2. 2 tl. Tempurung lutut (patella)
  3. 2 tl. Kering (tibia)
  4. 2 tl. Betis (fibula)
  5. 2 x 7 tl. Pergelangan kaki (tarsal)
  6. 2 x 5 tl. Telapak kaki (metatarsal)
  7. 2 x 14 ruas tl. Jari kaki (falanges)
  8. Tulang Gelang Panggul
Bentuk Tulang
  1. Tulang Pipa (panjang)
  2. Tulang Pendek
  3. Tulang Pipih
  4. Tulang Tak Beraturan
Tulang Pipa
Bentuknya seperti pipa panjang silindris (diafise)
Ujungnya membulat (epifise) tersusun atas tulang rawan
Bagian tengah bernama metafise dan berongga yang berisi sumsum tulang
Sumsum tulang merah à pembentukan eritrosit
Sumsum tulang kuning à pembentukan sel lemak
Tulang Pendek
Tulang yang lebih kecil
Bentuk hampir seperti kubus atau bulat
Dapat bergerak bebas
Ditemukan pada tulang yelapak tangan dan kaki
Tulang Pipih
Tulang berbentuk lempengan pipih yang lebar.
Fungsi melindungi struktur tubuh di bagian bawahnya
Ditemukan pada tulang kepala
Tulang Tak Beraturan
Tulang bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus
Ditemukan pada tulang rahang, ruas tulang belakang
Jenis Tulang
  1. Tulang Rawan
    1. TR Hialin
    2. TR Fibrosa
    3. TR Elastin
  2. Tulang Keras
    1. Osteosit (sel tulang dewasa pembentuk tulang)
    2. Matriks (berisi kolagen & mineral)
Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)
Komponen Penunjang Sendi
Hubungan Antar Tulang (Artikulasi/Persendian)
Sinartrosis\Sendi mati
Persendian yang tdk dpt digerakkan, misalnya hubungan antar tulang kepala
Amfiartrosis
Diartrosis/Sendi Gerak
Gerak karena adanya persendian
Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak menekuk, membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak mendekati badan
Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak mengangkat
Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi, menelungkupkan tangan
Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh >< Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Gangguan dan Kelainan pada Tulang
Gangguan mekanik
Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura tertutup, fisura.
Gangguan Persendian
Dislokasi sendi. terkilir
Ankilosis (sendi ga bisa gerak)
Artritis (radang sendi),
Gangguan fisiologis
Microcephalus, osteoporosis, rachitis
Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
Lordosis, skoliosis, kifosis, subluksasi
Infeksi sendi : infeksi gonorhoe dan sifilis, layuh sendi
Fraktura (patah tulang)
Fraktura Terbuka
Lordosis
Skoliosis
Kifosis
Macam-Macam Gerakan Otot
a. Fleksi : gerakan membengkokkan, misalnya membengkokkan pada siku, lutut, jari.
b. Ekstensi : gerak meluruskan, misalnya meluruskan siku, lutut, dan ruas jari.
c. Abduksi : gerak menjauhkan, misalnya gerak tungkai menjauhkan dari sumbu tubuh.
d. Adduksi : gerak mendekatkan dengan sumbu tubuh, misalnya gerak mendekatkan tungkai dengan sumbu tubuh.
e. Supinasi : gerak memutar lengan sehingga tangan menengadah.
f.pronasi : gerakan menelungkup atau membalikan telapak tangan
g. Depresi : gerak menekan ke bawah atau menurunkan.
h. Elevasi : gerak mengangkat ke atas.
i.Inversi : gerak memiringkan atau membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh
j.Eversi : gerak memiringkan atau membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh
Fungsi otot
Karakteristik otot
Struktur otot
Sifat kerja otot
Macam-macam otot
Fungsi otot
a. Melaksanakan kerja, misalnya : berjalan, memegang, mengangkat (otot lurik).
b. Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot polos).
c. Menggerakkan jantung (otot jantung).
Karakteristik Otot
Ø  Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot u/ mengadakan perubahan menjadi lebih pendek dari ukuran semula atau berkontraksi.
Ø  Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/ berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula
Ø  Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi  atau ekstensi. Otot yg kembali ke ukuran semula disebut dalam keadaan relaksasi
Struktur otot
Kerja Otot
Ø  Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan.
    mis : otot-otot antar tlg rusuk bekerjasama mengangkat dan menurunkan tlg rusuk dan dada.
Ø  Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya berlawanan.
     mis : otot bisep dan trisep ketika meluruskan  dan membengkokan lengan bawah.
Macam-Macam Otot
Otot Polos
Otot Lurik / Rangka
Otot Jantung
Gangguan pada Otot
>          Kejang Otot (keram) à karena lelah
>          Stiff (kaku leher)
>          Tetanus (kejang otot karena toksin bakteri Clostridium tetani)
>          Myasthenia gravis (lemah otot)
Ø  Hernia (otot dinding perut lemah, usus melorot ke bawah dan masuk ke rongga perut)
Ø  Hypertrofi (otot membesar karena aktivitas berlebihan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

92373-tIFjK1R4crfbk26ImkOQX8taovxZnlz3