SISTEM GERAK PADA MANUSIA
By. Eko Sutrisno[1]
Gerak
merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup dan suatu tanggapan makhluk hidup terhadap rangsangan dari
lingkungan. Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan otot. Rangka disebut alat gerak pasif sedangkan
otot disebut alat gerak aktif.
Dapat disebut demikian karena rangka hanya dapat digerakkan oleh otot.
1.
Rangka
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh
yang lunak. Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah. Tulang satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian (artikulasi).
Sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi oleh kulit dan otot disebut endoskeleton. Fungsi rangka antara
lain sebagai berikut.
a.
Memberikan
bentuk tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh,
b.
Melindungi
organ yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
c.
Alat
gerak pasif,
d.
Tempat
melekatnya otot dan urat (alat gerak
aktif),
e.
Tempat
pembentukan sumsum tulang belakang sel-sel darah merah
Rangka
tubuh manusia tersusun ± 206
tulang dari berbagai macam ukuran dan bentuk. Tulang dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.
Berdasarkan
bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan tulang yang berbentuk tidak beraturan.
1)
Tulang panjang (pipa), terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis dan ruas
tulang jari. Di dalam rongga tulang pipa berisi sumsum merah.
2)
Tulang pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan dan
pergelangan kaki. Di dalamnya terdapat sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah
dan sel darah putih.
3) Tulang pipih, terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang tempurung kepala, tulang belikat,
dan tulang panggul.
4) Tulang yang
bentuknya tidak beraturan, terdapat pada tulang
wajah dan ruas-ruas tulang belakang.
b.
Berdasarkan
komponen penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
1) Tulang rawan (kartilago),
ciri-cirinya yaitu terdiri atas sel-sel tulang
rawan, bersifat lentur dan elastis, banyak mengandung
zat perekat atau kondroblast, dan sedikit zat kapur. Tulang rawan tersusun atas kolagen protein yang liat
dan kenyal serta elastin protein yang lentur. Tulang pada bayi banyak tersusun atas tulang rawan. Contoh pada tulang hidung, ujung tulang
pipa, daun telinga,
antarruas tulang belakang, trakea, dan ujung tulang rusuk.
2) Tulang keras,
ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di
sekitar sel-sel tulang. Osteoblas
juga membentuk sel tulang (osteosit).
Selain osteoblas juga
terdapat osteoklas yang merombak
tulang dalam proses
pembentukan rongga sumsum tulang. Sel-sel tulang
keras menghasilkan suatu senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Ke dalam matriks tulang itu akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2).
Oleh karena itu matriks
tulang menjadi keras. Proses pengerasannya disebut
penulangan (osifikasi).
Pada struktur tulang keras terdapat sistem havers yaitu suatu kesatuan antara sel-sel tulang
dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf.
Rangka manusia terdiri dari rangka aksial
dan rangka apendikular. Rangka aksial (rangka poros), terdiri
dari 80 rangka tubuh yaitu
tulang belakang, kepala, rusuk dan dada. Sedangkan rangka apendikular (rangka tambahan), terdiri
dari 126 tulang yaitu gelang
bahu, kaki depan, gelang panggul, dan kaki belakang.
a.
Rangka aksial,
terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1)
Tulang penyusun
kepala (tengkorak) terdiri dari tulang tempurung
kepala (10 tulang) dan tulang-tulang wajah (13
tulang).
Tengkorak terdiri atas tengkorak wajah
(muka) dan tengkorak pelindung otak.
- Tengkorak wajah (muka)
Tengkorak wajah
terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang rahang atas, tulang ini berjumlah 2 buah, merupakan
tempat melekatnya gigi atas serta membatasi dinding rongga
hidung.
2) Tulang rahang bawah, bentuk huruf U dengan setiap ujungnya membentuk 2 cabang. Setiap ujung cabang
tersebut mempunyai bentuk menyerupai benjolan yang
merupakan tempat tertanamnya gigi bawah.
3) Tulang langit-langit, terdiri atas 2
buah tulang yang memisahkan rongga mulut dengan rongga hidung.
4) Tulang pipi, terdiri atas 2 buah tulang. Tulang pipi
bergabung dengan tulang pelipis membentuk lengkung tulang
pipi dan rongga mata dari bagian samping dan bawah.
5) Tulang pisau luku, terdiri atas 2 buah tulang. Tulang ini
merupakan bagian bawah dari sekat rongga hidung juga
merupakan bagian dari tulang muka. Rongga hidung juga
ditutupi dengan dua buah tulang.
- Tengkorak pelindung otak
Tengkorak
pelindung otak terdiri atas
tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang
pelipis, 4) Tulang dahi,
2) Tulang
ubun-ubun, 5) Tulang baji, dan
3) Tulang tapis, 6) Tulang belakang kepala.
2) Tulang Badan
Tulang badan
terdiri atas lima macam tulang, yaitu tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang bahu, dan tulang panggul.
a. Tulang belakang
Tersusun atas ruas-ruas yang kuat dan fleksibel untuk menyangga kepala.
Terdiri dari 33 ruas tulang, yaitu 7 ruas tulang leher. Ruas pertama tulang
leher disebut tulang atlas, sedangkan
ruas kedua disebut tulang pemutar, 12
ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4
ruas tulang ekor.
Bentuk tulang belakang melengkung menyerupai huruf S
berfungsi untuk menjaga keseimbangan
badan.
b.
Tulang rusuk (Iga)
Tersusun dari 12
pasang tulang iga yang
semuanya berpangkal pada tulang punggung
dan terdiri dari:
a)
Rusuk sejati
Berjumlah 7
pasang, di bagian depan menempel pada tulang dada, sedangkan bagian
belakang menempel pada
tulang punggung.
b)
Rusuk Palsu
Berjumlah 3
pasang, pada bagian belakang menempel
pada tulang punggung, sedangkan bagian depan
menempel pada tulang rusuk di atasnya.
c)
Rusuk melayang
Berjumlah 2
pasang, pada bagian belakang
tulang rusuk menempel pada bagian tulang punggung
dan bagian depan melayang karena tidak menempel
pada tulang dada.
3) Tulang dada
Merupakan sebuah tulang pipih yang terletak di tengah dada. Tulang dada
dibedakan menjadi tiga
yaitu:
a) bagian
atas (hulu), sepotong tulang berbentuk segitiga, yang berhubungan dengan selangka,
b) bagian
badan, yang berhubungan dengan tujuh pasang
tulang rusuk sejati, serta
c) tulang
pedang-pedangan (bagian taju pedang), yang tersusun
atas tulang rawan.
b.
Rangka
apendikular, tersusun atas tulang-tulang sebagai berikut:
1)
Tulang bahu,
Berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang
selangka dan belikat.
- Tulang belikat melekat pada otot-otot punggung, ujung lateralnya bersendi dengan selangka dan
tulang lengan atas. memiliki 2 tonjolan yang berbentuk mangkok sendi. Tonjolan yang satu disebut taju paruh gagak. Gelang
bahu tidak terlalu stabil tetapi memungkinkan alat gerak bagian atas bergerak bebas.
- Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada
tulang dada, ujung yang
lain melekat pada ujung bahu.
2)
Tulang lengan
Tulang lengan tersusun atas 60 tulang
yang terdiri dari:
ü
2 tulang lengan
bagian atas yang membentuk sendi peluru dengan tulang belikat.
ü
Bagian bawah yang
membentuk sendi engsel dengan 2 tulang
hasta (letaknya searah dengan jari kelingking) dan 2 tulang pengumpil (letaknya searah dengan ibu jari).
ü
Tulang hasta yang
membentuk tulang lengan bawah.
ü
16 (2 × 8) tulang
pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan tangan.
ü
10 (2 × 5) tulang
tapak tangan.
ü
28
(2 × 14) tulang ruas-ruas jari tangan. Antara ruas satu dengan yang lain
dihubungkan dengan sendi engsel sehingga bisa ditekuk dan digerak-gerakkan.
3) Gelang
panggul, terdiri dari 2 tulang pinggul
kanan dan kiri atau tulang usus (ilium),
2 tulang duduk (pubis) dan
2 tulang kemaluan (ischium).
Gelang panggul sangat
stabil karena berfungsi sebagai penahan berat
tubuh. Gelang panggul berhubungan dengan alat gerak bagian bawah.
4) Tulang
kaki
Tulang kaki tersusun atas 60 tulang yang terdiri atas:
a. 2 tulang
paha yang pada bagian atasnya membentuk seperti
tombol dan membentuk sendi peluru dengan tulang
panggul.
b. 2 tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk sendi
engsel dengan tulang paha serta mempunyai tonjolan pada ujung bagian bawahnya
yang disebut dengan mata kaki dalam.
c. 2 tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Pada
bagian bawah tulang terdapat mata kaki luar. Tulang betis berfungsi sebagai
tempat melekatnya otot kaki.
d. 2 tulang tempurung lutut (patella)
merupakan bagian dari tungkai.
e. 14 tulang pangkal kaki. Tulang pangkal kaki ini antara satu
dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan pengikat yang membentuk suatu susunan.
Tulang yang terbesar berguna untuk tulang loncat dan tulang tumit.
f. 10 tulang tapak
kaki membentuk telapak kaki.
g. 28 tulang Ruas-ruas jari kaki.
2.
Hubungan
Antartulang (Persendian/Artikulasi)
Persendian ialah tempat
perhubungan antara tulang-tulang penyusun rangka tubuh.
Tulang hanya dapat dibengkokkan atau diputar di daerah sendi saja karena tulang sendiri terlalu keras
untuk dibengkokkan tanpa patah. Secara fungsional (sifat geraknya),sendi dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu sendi yang tidak
memungkinkan adanya gerak karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contohnya sendi antartulang
penyusun tengkorak dan
gelang panggul.
b.
Sendi
kaku (amphiartrosis), yaitu sendi yang pergerakannya sedikit. Contohnya pada
persendian tulang rusuk dan tulang dada, pergelangan tangan dan kaki.
c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu sendi yang
pergerakannya bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk
rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial).
Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.
Sendi ini dibedakan menjadi
empat macam sebagai berikut:
1)
Sendi peluru, merupakan
hubungan antara dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Ujung tulang yang satu
berbentuk bonggol, sedangkan yang lainnya berbentuk mangkuk sendi. Mangkuk sendi dibalut oleh jaringan ikat
sendi dan memiliki cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas. Misalnya antara gelang panggul dengan tulang
paha, antara gelang bahu dengan tulang lengan atas.
2)
Sendi engsel,
memungkinkan pergerakan ke satu arah seperti gerakan pintu dan jendela. Misalnya sendi pada siku dan lutut.
3)
Sendi pelana,
yaitu persendian di mana tulang dapat bergerak kedua arah atau bahkan memutar dan melengkung, misalnya antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
4)
Sendi putar,
yaitu persendian di mana tulang yang satu berputar mengitari tulang lainnya. Misalnya antara tulang pengumpil dan tulang hasta,
antara tulang betis dan tulang kering.
5)
Sendi geser,
yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Contoh: Persendian pada
tulang-tulang pergelangan tangan dan pada ruas-ruas tulang belakang.
3.
Otot Tubuh
Manusia
Otot manusia lebih dari 600
otot tubuh
merupakan 40 – 50% dari berat tubuh. Otot bersifat elastis
terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot,
dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan berkontraksi. Tulang-tulang tidak dapat bergerak tanpa ada otot, sehingga otot sering
disebut alat gerak aktif, karena fungsi otot adalah untuk menggerakkan
bagian-bagian tubuh.
Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan
kontrol dari saraf, otot dibagi menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
a. Otot polos,
Terletak
pada organ-organ dalam, geraknya lamban, dan bekerja tidak dipengaruhi sistem otak sadar. Maka otot polos sering
disebut otot tidak sadar. Geraknya teratur dan tidak cepat
lelah. Berbentuk kumparan (gelendong atau spindel)
dan kedua ujungnya meruncing. Setiap sel mempunyai satu inti yang terletak di tengah. terdapat pada organ-organ
bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya.
b. Otot lurik,
Disebut
juga otot rangka karena melekat pada rangka. Selnya berbentuk silinder dan memiliki banyak inti. Sel-sel otot membentuk
serabut otot. Kumpulan serabut otot membentuk berkas otot. Dan kumpulan berkas otot membentuk otot atau kamu
sering menyebutnya daging. Bagian tengah otot menggembung dan kedua ujungnya yang keras mengecil disebut urat atau tendon. Tendon inilah yang melekat pada tulang. Otot
lurik bekerja secara sadar atau di bawah perintah otak dan kontraksi yang terus-menerus menimbulkan kelelahan. Misalnya otot lengan, otot
paha, otot perut.
c. Otot jantung,
Memiliki sifat seperti otot
polos, terletak pada jantung, dan strukturnya menyerupai otot lurik. Namun otot jantung berbeda dengan otot
lurik karena memiliki sel bercabang dan satu inti yang berada di tengah. Otot jantung termasuk otot tidak sadar
dan dapat bekerja terus-menerus, teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.
Perbandingan tiga macam otot
penyusun tubuh
Macam otot
|
|||
Otot polos
|
Otot lurik
|
Otot jantung
|
|
Kontrol :
Ciri-ciri :
Tempat :
|
tak sadar
polos
organ-organ dalam
|
sadar
bergaris
rangka
|
tak sadar
bergaris
jantung
|
Otot
akan berkontraksi jika mendapat rangsangan dari saraf. Kontraksi menyebabkan otot
menarik tulang yang dilekatinya sehingga menyebabkan gerakan pada sendi. Kontraksi otot akan menggerakkan tulang ke suatu
arah. Untuk mengembalikan tulang seperti semula, diperlukan otot lain yang menggerakkan tulang ke arah berlawanan.
Dua otot yang bekerjanya saling berlawanan seperti ini disebut otot
antagonis. Misalnya pada otot bisep dan trisep, yang menyebabkan lengan dapat dibengkokkan dan diluruskan. Bentuk
gerakan yang bersifat antagonis dapat berupa gerakan ekstensor
yaitu otot yang berperan meluruskan sendi dan fleksor
yaitu otot yang berperan membengkokkan sendi.
Gerakan otot yang lain
bekerja secara sinergis, yaitu otot yang bekerja secara bersamaan. Misalnya telapak tangan yang menengadah atau menelungkup
oleh otot pronator yang terletak di lengan bawah.
Bagaimanakah kerja otot-otot
yang ada pada tubuh kita? Berikut
penjelasan!
a. Otot bekerja dikendalikan oleh sistem saraf atau
sistem koordinasi.
Mengenai sistem saraf atau
sistem koordinasi ini akan dibahas pada
pelajaran kelas IX.
b. Sistem saraf atau sistem koordinasi ini antara
lain dikendalikan oleh otak dan sumsum tulang belakang. Otot yang sudah
distimulasi oleh sistem koordinasi akan melakukan pergerakan secara aktif.
c. Pada otot polos dan otot jantung, gerakan yang
terjadi adalah konstan dan terus-menerus.
d. Gerakan otot pada usus disebut sebagai gerak peristaltik, yaitu gerakan seperti
memompa yang berfungsi untuk mencerna sekaligus mengeluarkan sisa makanan.
e. Gerakan otot jantung adalah memompa darah yang
bisa dirasakan sebagai detak jantung, dan lain sebagainya.
f.
Gerakan
otot lurik atau gerakan sadar tidak secara terus-menerus dilakukan melainkan
hanya akan bergerak pada saat-saat tertentu saja. Misalnya otot kaki hanya akan
bergerak saat kita hendak berlari, melangkah, dan menendang. Gerakan otot
leher hanya terjadi pada saat kita menengok, menunduk, dan lain sebagainya.
g. Gerakan otot tidak dapat mendorong, melainkan
hanya menarik. Oleh karena itu, untuk menghasilkan gerakan maju dan mundur diperlukan otot-otot yang bekerja
berpasangan dengan efek yang berlawanan. Coba perhatikan otot lenganmu!
Pada bagian atas lenganmu terdapat dua jenis otot, yaitu trisep dan bisep. Apabila otot bisep mengerut, otot trisep mengendur akibatnya lengan
akan menekuk. Sedangkan jika trisep mengerut maka bisep mengendur dan lengan menjadi lurus.
Saat
berkontraksi, otot-ototmu menggunakan energi. Otot menggunakan energi
kimia dalam bentuk glukosa. Saat glukosa terurai, energi kimia berubah menjadi energi mekanis dan otot-otot
berkontraksi. Ketika pasokan glukosa dalam otot habis digunakan, otot menjadi lelah. Otot memerlukan istirahat. Selama
istirahat, otot dipasok dengan glukosa kembali.
Otot juga menghasilkan energi panas ketika berkontraksi. Panas yang dihasilkan
oleh kontraksi otot membantu mempertahankan suhu tubuhmu pada tingkat yang
tetap. Otot rangka yang melakukan banyak tugas, seperti tangan kananmu menjadi
lebih besar dan kuat. Sebaliknya, jika kamu hanya duduk dan melihat televisi
sepanjang hari, ototmu akan menjadi lunak, lembek, dan kehilangan kekuatan.
Otot yang tidak dilatih menjadi lebih kecil ukurannya.
4.
Kelainan
pada Tulang dan Otot
Sistem gerak dapat mengalami
gangguan maupun kelainan. Gangguan atau kelainan sistem gerak dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan,
pengaruh zat makanan, maupun sikap tubuh yang buruk.
Gangguan
dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi
kuman penyakit kelamin yang menyerang sendi lutut.
b. Rickets, merupakan suatu kelainan
pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki
yang berbentuk huruf O dan huruf X.
c. Kelainan pada tulang karena kecelakaan, misalnya
patah tulang (fraktura), retak tulang
(fisura), dan memar. Patah tulang terdapat dua jenis yaitu
patah tulang tertutup, bila tulang tidak mencuat keluar menembus kulit dan patah tulang terbuka, bila patahan tulang mencuat
keluar dari kulit. Patah tulang dapat disebabkan benturan kuat. Garis patah tulang dapat berupa retakan
saja, tetapi bila parah, tulangnya dapat hancur.
d. Osteoporosis, merupakan suatu penyakit penurunan massa tulang (pengurangan jaringan
tulang). Pada osteoporosis, proses penghancuran komponen tulang melebihi proses pembentukan komponen tulang.
Faktor penyebabnya adalah gangguan absorbsi vitamin D dan kalsium pada usus, menurunnya kadar estrogen
setelah menopause, dan kurangnya olahraga.
e. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara
lain:
1) Lordosis, adalah kelainan tulang belakang yang terlalu bengkok ke depan.
2) Kifosis, adalah kelainan tulang belakang yang terlalu bengkok ke belakang atau
bongkok.
3) Skoliosis, adalah kelainan tulang belakang bengkok ke kiri atau ke kanan.
Gangguan pada otot
Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan sangat mengganggu
sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain
sebagai berikut:
a.
Atrofi otot, adalah penurunan fungsi otot karena otot
mengecil atau kehilangan kemampuan berkontraksi.
Kebalikannya hipertrofi yaitu otot menjadi lebih besar dan lebih kuat.
b.
Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena
adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c.
Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah
sehingga usus merosot ke bawah.
d.
Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang
terjadi secara mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena
kurangnya aliran darah ke otot.
e.
Reumatik, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dari alat gerak yaitu otot dan tulang.
Hal ini sering berkaitan dengan sendi.
f.
Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi dan
tulang rawan sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok.
Kadang-kadang sendi yang terkena artritis tidak dapat digerakkan. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau
membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
g.
Lepas Sendi, sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus /sobek. Hal ini dapat terjadi karena
kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.
Kelelahan pada Otot
Otot yang berkontraksi secara terus menerus akan mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan oleh penimbunan asam laktat yang diperoleh dari hasil metabolisme anaerob.
Sel-sel otot mengandung suatu protein yang disebut
mioglobin yang mirip dengan hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Hemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen.
Sistem Gerak Pada Manusia
Fungsi Rangka
- Formasi Bentuk
Tubuh
- Formasi
Sendi-Sendi
- Pelekatan
Otot-Otot
- Sebagai Pengungkit
- Penyokong Berat
Badan
- Proteksi
- Tempat Pembentukan
Sel Darah
- Fungsi Immunologis
- Penyimpan Kalsium
Pengelompokan Rangka Manusia
Rangka Aksial
- Tulang Tengkorak
- Tulang Belakang
- Tulang Dada
- Tulang Rusuk
Tulang Tengkorak
Tulang Tengkorak
Tulang Belakang
- 7 ruas tl. Leher
- 12 ruas tl.
Punggung
- 5 ruas tl.
Pinggang
- 5 ruas tl.
Kelangkang
- 4 ruas tl. Ekor
Tulang Dada
Tulang Rusuk
7 ps tlg rusuk sejati
(costa vera)
3 ps tlg rusuk palsu
(costa spuria)
2 ps tlg rusuk melayang
Rangka Apendikuler
- Tulang Anggota
Gerak Atas
- Tulang Anggota
Gerak Bawah
Tulang Anggota Gerak Atas
- 2 Tulang Lengan
Atas (Humerus)
- 2 Tulang Pengumpil
(Radius)
- 2 Tulang Hasta
(Ulna)
- 2 x 8 Tulang
Pergelangan Tangan (Karpal)
- 2 x 5 Tulang
Telapak Tangan (Metakarpal)
- 2 x 14 Tulang Jari
(Falanges)
Tulang Anggota Gerak Bawah
- 2 tl. Paha (femur)
- 2 tl. Tempurung
lutut (patella)
- 2 tl. Kering
(tibia)
- 2 tl. Betis
(fibula)
- 2 x 7 tl.
Pergelangan kaki (tarsal)
- 2 x 5 tl. Telapak
kaki (metatarsal)
- 2 x 14 ruas tl.
Jari kaki (falanges)
- Tulang Gelang
Panggul
Bentuk Tulang
- Tulang Pipa
(panjang)
- Tulang Pendek
- Tulang Pipih
- Tulang Tak
Beraturan
Tulang Pipa
Bentuknya seperti pipa panjang silindris (diafise)
Ujungnya membulat (epifise) tersusun atas tulang rawan
Bagian tengah bernama metafise dan berongga yang berisi sumsum tulang
Sumsum tulang merah à pembentukan eritrosit
Sumsum tulang kuning à pembentukan sel lemak
Tulang Pendek
Tulang yang lebih kecil
Bentuk hampir seperti kubus atau bulat
Dapat bergerak bebas
Ditemukan pada tulang yelapak tangan dan kaki
Tulang Pipih
Tulang berbentuk lempengan pipih yang lebar.
Fungsi melindungi struktur tubuh di bagian bawahnya
Ditemukan pada tulang kepala
Tulang Tak Beraturan
Tulang bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus
Ditemukan pada tulang rahang, ruas tulang belakang
Jenis Tulang
- Tulang Rawan
- TR Hialin
- TR Fibrosa
- TR Elastin
- Tulang Keras
- Osteosit (sel
tulang dewasa pembentuk tulang)
- Matriks (berisi kolagen
& mineral)
Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yang mampu berdiferensiasi
menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)
Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.
Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.
Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.
Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)
Komponen Penunjang Sendi
Hubungan Antar Tulang (Artikulasi/Persendian)
Sinartrosis\Sendi mati
Persendian yang tdk dpt digerakkan, misalnya hubungan antar tulang
kepala
Amfiartrosis
Diartrosis/Sendi Gerak
Gerak karena adanya persendian
Ekstensi, gerak meluruskan >< Fleksi, gerak
menekuk, membengkok misalnya gerak siku, lutut, ruas jari.
Abduksi, gerak menjauhi badan >< Adduksi, gerak
mendekati badan
Depresi, gerak menurunkan >< Elevasi, gerak
mengangkat
Supinasi, gerak menengadahkan tangan >< Pronasi,
menelungkupkan tangan
Inversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh
>< Eversi, gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Gangguan dan Kelainan pada Tulang
Gangguan mekanik
Fraktura (patah tulang). Co: fraktura terbuka, fraktura tertutup, fisura.
Gangguan Persendian
Dislokasi sendi. terkilir
Ankilosis (sendi ga bisa gerak)
Artritis (radang sendi),
Gangguan fisiologis
Microcephalus, osteoporosis, rachitis
Gangguan pada Ruas Tulang Belakang
Lordosis, skoliosis, kifosis,
subluksasi
Infeksi sendi : infeksi gonorhoe dan
sifilis, layuh sendi
Fraktura (patah tulang)
Fraktura Terbuka
Lordosis
Skoliosis
Kifosis
Macam-Macam Gerakan Otot
a. Fleksi : gerakan membengkokkan,
misalnya membengkokkan pada siku, lutut, jari.
b. Ekstensi : gerak meluruskan, misalnya meluruskan siku, lutut, dan ruas jari.
c. Abduksi : gerak menjauhkan, misalnya gerak tungkai menjauhkan dari sumbu tubuh.
d. Adduksi : gerak mendekatkan dengan sumbu tubuh, misalnya gerak mendekatkan tungkai dengan sumbu tubuh.
e. Supinasi : gerak memutar lengan sehingga tangan menengadah.
b. Ekstensi : gerak meluruskan, misalnya meluruskan siku, lutut, dan ruas jari.
c. Abduksi : gerak menjauhkan, misalnya gerak tungkai menjauhkan dari sumbu tubuh.
d. Adduksi : gerak mendekatkan dengan sumbu tubuh, misalnya gerak mendekatkan tungkai dengan sumbu tubuh.
e. Supinasi : gerak memutar lengan sehingga tangan menengadah.
f.pronasi : gerakan menelungkup atau
membalikan telapak tangan
g. Depresi : gerak menekan ke bawah
atau menurunkan.
h. Elevasi : gerak mengangkat ke
atas.
i.Inversi : gerak memiringkan atau
membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh
j.Eversi : gerak memiringkan atau
membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh
Fungsi otot
Karakteristik otot
Struktur otot
Sifat kerja otot
Macam-macam otot
Fungsi otot
a. Melaksanakan kerja, misalnya : berjalan, memegang, mengangkat (otot
lurik).
b. Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot polos).
c. Menggerakkan jantung (otot jantung).
b. Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot polos).
c. Menggerakkan jantung (otot jantung).
Karakteristik Otot
Ø Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot u/ mengadakan perubahan menjadi
lebih pendek dari ukuran semula atau berkontraksi.
Ø Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/ berelaksasi atau memanjang dari
ukuran semula
Ø Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi atau ekstensi. Otot yg
kembali ke ukuran semula disebut dalam keadaan relaksasi
Struktur otot
Kerja Otot
Ø Otot Sinergis, yaitu 2 otot yang kerjanya bersamaan.
mis : otot-otot antar tlg
rusuk bekerjasama mengangkat dan menurunkan tlg rusuk dan dada.
Ø Otot Antagonis : yaitu 2 otot yang kerjanya berlawanan.
mis : otot bisep dan trisep
ketika meluruskan dan membengkokan
lengan bawah.
Macam-Macam Otot
Otot Polos
Otot Lurik / Rangka
Otot Jantung
Gangguan pada Otot
> Kejang Otot (keram) à karena lelah
> Stiff (kaku leher)
> Tetanus (kejang otot
karena toksin bakteri Clostridium tetani)
> Myasthenia gravis
(lemah otot)
Ø Hernia (otot dinding perut lemah, usus melorot ke bawah dan masuk ke
rongga perut)
Ø Hypertrofi (otot membesar karena aktivitas berlebihan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar