BAB. II.
STRATIFIKASI SOSIAL
1.1 Pengertian
Secara harafiah:
dari bahasa latin yaitu stratum dan socius.
Secara harafiah:
dari bahasa latin yaitu stratum dan socius.
- stratum : tingkatan
- socius : teman atau masyarakat
- secara harafiah stratifikasi sosial berarti Tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat
Menurut ahli:
- Pitrim A. Sorokin: Pembeda penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
- Max Webber: Penggolongan orang orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise
- Paul B. Horton dan Chester: sistem perbedaan
status yang berlaku dalam suatu masyarakat dari difinisi di atas dapat
disimpulkan bahwa stratifikasi dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang
lebih tinggi sampaii yang paling rendah.
1.2 Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi
sosial Faktor-faktor penyebab Terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat
didukung oleh: a. Perbedaan ras dan kebudayaan b. Adanya spesialisasi dalam
bidang pekerjaan. c. Adanya kelangkaan dalam masyarakat menyangkut pembagian
hak dan kewajiban. 1.3 Dasar-dasar stratifikasi sosial Kriteria untuk
menggolongkan masyarakat ke golongan tertentu ditentukan oleh: a. Kekayaan. b.
Kekuasaan. c. Kehormatan. d. Pendidikan/pengetahuan. 1.4 Unsur-unsur
stratifikasi sosial Stratifikasi sosial memiliki dua unsur yaitu: a. Status b.
Peran Status Adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial. 3 cara memperoleh status:
- Ascribe Status, merupakan kedudukan yang
diperoleh seseoranng melalui
kelahiran.
- Achived status, merupakan status atau kedudukan
seseorang yang didapat melalui usaha usaha yang disengaja.
- Assigned status, merupakan status atau kedudukan
yang diberikan
Peran Adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang
yang melakukan peranan. Menurut Soerjono
Soekanto di dalam peran mengandung tiga hal:
- Norma-norma di dalam masyarakat
- Konsep tentang yang dilakukan
- Perilaku individu
Gambar :
1.5 Sifat-sifat stratifikasi sosial Stratifikasi
memiliki tiga sifat, yaitu: a. Stratifikasi tertutup b. Stratifikasi sosial
terbuka c. Stratifikasi sosial campuran Stratifikasi Tertutup Adalah Sistem
pelapisan yang jalan masuk menjadi anggota atau warga suatu pelapisan tertentu
hanyalah melalui kelahiran. Contoh Pelapisan pada masyarakat berkasta, pada
masyarakat dengan sistem feodal, atau pada masyarakat yang masih menggunakan
kriteria ras sebagai dasar pelapisan sosialnya. Gambar :
Stratifikasi Terbuka Adalah Setiap
anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk naik ke pelapisan sosial yang
lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri, atau turun ke pelapisan
sosial yang lebih rendah bagi mereka yang tidak cakap dan tidak beruntung.
Contoh Masyarakat di negara industri maju atau masyarakat pertanian yang telah
mengalami gelombang modernisasi. Gambar :
Stratifikasi Campuran Adalah Stratifikasi gabungan
antara stratifikasi terbuka dan tertutup. Contoh Kehidupan masyarakat Bali,
walaupun budaya masyarakatnya tertutup, tetapi secara ekonomi sistem pelapisan
sosialnya bersifat terbuka. Gambar :
Wujud Stratifikasi Sosial Stratifikasi sosial Ekonomi
Pembagian/stratifiksi masyarakat berdasarkan ekonomi akan membedakan masyarakat
atas kepemilikan harta. Berdasarkan kepemilikan harta. Masyarakat dibagi dalam
tiga kelas.: a. Kelas atas, terdiri dari kelompok orang-orang kaya dengan
leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya bahkan secara berlebihan. b. Kelas
menengah, terdiri dari kelompok orang-orang yang berkecukupan yang sudah bisa
memenuhikebutuhan pokok (primer). c. Kelas bawah, Terdiri dari orang-orang
miskin yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan primer. Arisoteles membagi
masyarakat secara ekonomi menjadi tiga kelas, yakni : a. golongan sangat kaya,
b. golongan kaya, dan c. golongan miskin. Arisoteles menggambarkan ketiga kelas
tersebut dalam sebuah piramida. : 1. Golongan sangat kaya 2. Golongan kaya 3.
Golongan miskin Gambar :
Dari Tiga kelas sosial masing-masing masih dapat
dibagi menjadi subkelas sehingga kalau digambarkan akan menjadi sebagai
berikut. : a. Kelas atas : 1. Kelas atas atas (AA) 2. Kelas atas menengah (AM)
3. Kelas ata bawah (AB) b. Kelas menengah 1. Kelas menengah atas (MA) 2. Kelas
menengah menengah (MM) 3. Kelas menengah bawah (MB) c. Kelas bawah 1. Kelas
bawah atas (BA) 2. Kelas bawah menengah (BM) 3. Kelas bawah bawah (BB) Wujud
Sosial Kriteria sosial Pelapisan masyarakat secara sosia; ialah sistem
pengelompokan masyarakat menurut status umumnya nilai status sosial dalam
masyarakat diukur dari prestis (gengsi). Contoh: orang lebih memilih bekerja
dikantor dari pada menjadi pedagang Pada masyarakat Bali, status masing-masing
orang ditentukan berdasarkan kasta sehingga tidak memungkinkan untuk berpindah
status. Hal lain yang dianggap penting adalah menyangkut: a. Hukum adat b.
Perkawinan c. Sopan santun Wujud Politik Pelapisan masyarakat berdasarkan
kriteria politik, berarti pembedaan penduduk atau wujud masyarakat menurut
kriteria wewenang dan kekuasaan-kekuasaan. Menurut Max Iver, ada tiga pola umum
sistem status sosial: a. Tipe kasta b. Tipe oligarkhi c. Demokratis a. Tipe
kasta Ciri-ciri: - Memiliki sistem stratifikasi kekuasaan dengan garis besar
pemisah yang tegas dan kaku. - Garis pemisah antara masing-masing pelapisan
hampir tidak mungkin ditembus. - Biasa di jumpai pada masyarakat berkasta. -
Bersifat tertutup b. Tipe Oligarkhi Ciri-ciri: - Garis pemisahnya tegas
diantara strata tapi perbedaan antara status yang satu dengan yang lain tidak
begitu mencolok. - Pelapisan dapat ditembus, karena bersifat
terbuka. - Biasa terdapat pada negara Tasisme atau Feodaly berkembang. -
Kedudukan dipengaruhi oleh faktor kelahiran. c. Tipe demokratis Ciri-ciri: -
Adanya pemisah antara lapisan yang sifatnya bergerak - Faktor kelahiran tidak
menemukan kedudukan seseorang, yang terpenting adalah kemampuan dan kadang-kadang
faktor keberuntungan. 1.7 Sistem stratifikasi pada masyarakat Indonesia Sistem
pelapisan sosial yang pernah berlaku/dialami oleh masyarakat di Indonesia
diantaranya akan dibagi pada berikut ini: A. Sistem pelapisan pada masyarakat
pertanian Berdasarkan pemilikan tanah, masyarakat
pertanian dapat di bedakan atas 3 lapisan, yaitu:
- Lapisan tertinggi, yaitu petani
yang memiliki rumah, perkarangan, serta lahan.
- Lapisan menengah, yaitu petani
yang memiliki rumah serta perkarangan.
- Lapisan terendah, yaitu petani
yang tidak memiliki rumah, perkarangan ,serta lahan.
Berdasarkan kreteria ekonomi :
- Lapisan pertama : kaum elit desa
yang memiliki cadangan pangan dan pengembangan usaha
- lapisan kedua terdiri dari orang
yang memiliki cadangan pangan saja
- Lapisan ketiga : orang yang
tidak memiliki cadangan pangan dan cadangan usaha dan mereka bekerja untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi perutnya agar tetap hidup
Gambar :
B. Sistem stratifikasi sosial pada masyarakat feodal
Pola dasar masyarakat feodal sebagai berikut:
- Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan
dan harus dihormati
- Terdapat lapisan utama, yaitu Raja dan Kaum
bangsawan dan lapisan bawah, yaitu rakyat.
- Ada pola ketergantungan dan patrimonialistik,
artinya kaum fedral merupakan panutan yang harus disegani, sedangkan
rakyat harus menghambat dan selalu dalam proses dirugikan.
- Terdapat pola hubungan antar kelompok yang
deskriminatif
- Golongan bawah cenderung memilki sistem
startifikasi tertutup. Contoh lapisan sosial pada masyarakat Feodal
a. Lapisan sosial pada masyarakat Surakarta dan
Yogyakarta 1. Kaum bangsawan. 2. Golongan priyayi, yaitu pegawai kerajaan yang
memiliki pendidikan tinggi. 3. Golongan wong cilik. Gambar :
b. Lapisan sosial pada masyarakat Aceh 1. Keturunan
raja atau bangsawan 2. Golongan kedua meliputi olei baalang 3. Rakyat biasa
Gambar :
c. Lapisan sosial pada masyarakat Makassar 1. Golongan
bangsawan atau keturunan raja: o Ana karung, Ana karaeng 2. To-Merdeka 3. ATTA
C. Sistem stratifikasi sosial pada zaman Belanda Secara garis besar digambarkan
seperti bagan berikut ini : Gambar :
1 Golongan Eropa 2. Golongan Timur Asing 3. Golongan
Bumi Putera D. Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang Secara garis besar
digambarkan seperti bagan berikut ini : 1 Golongan Jepang 2. Golongan Bumi
Putera 3. Golongan Cina & Eropa Gambar :
E. Sistem stratifikasi sosial pada zaman Industri
modern Secara garis besar digambarkan seperti bagan berikut ini : 1. Kel.
Profesional 2. Kel. Profesional awal dan semi profesional 3. Buruh rendahan
Gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar